Malam pun mulai tiba, saatnya kami bertiga untuk beristirahat sejenak melepas semua kepenatan kita. nenek Sari pun membereskan dan merapikan tempat untuk tidur, Letak tidurnya nenek Sari bersama Vania, Dan Riko tidur di atas kursi bambu yang ada di dalam ruangan tersebut, Kursi bambu Ada 2. yang pertama berada di teras, dan yang kedua berada di ruangan utama, meskipun ruangan rumah ini hanya bilik, namun rasanya nyaman untuk di tempati.
"Mari neng, kita tidur di bawah saja ya. maaf kalo hanya tidur seperti ini, nenek tidak mempunyai kasur" Ucap nenek tersebut kepada vania
"Ahh nenek, segini saja kita bersyukur. tidak apa apa nek, mari kita tidur" Jawab ku kepada nenek
"Tidak apa apa nek, kami sudah senang segini juga bisa tidur nyenyak. bahkan malam kemarin pun kami berdua harus tidur ditengah tengah hutan yang mencekam dan menyeramkan" Jawab Riko kepada nenek.
"Jadi kalian berdua tidur di hutan malam kemarin? Aduh maafkan nenek ya, kita bertemu nya kan selepas kalian tidur di hutan berdua" Jawab nenek kepada vania dan Riko
"Iya nek, apakah Di hutan ini banyak hewan buas nya? apa nenek tidak takut ketika mencari kayu bakar sendirian di hutan seperti ini?" Tanya ku kepada nenek
"Tidak neng, nenek sudah biasa seperti ini. hewan buas ada neng, seperti babi hutan, ular, Macam hitam, monyet pun ada" Jawab nenek kepada ku.
"Nek apakah nenek tidak takut dengan memedih? (hantu). " tanya Riko kepada nenek Sari
"Eh apaan sih Riko nanya yang benar dong, gimana kalau memedih (hantu) datang ke rumah kita" Jawab ku kepada Riko sembari wajah geram
"sudah sudah mari tidur" Ucap nenek kepada kami berdua.
selang beberapa menit kemudian, aku tidak bisa memejamkan mata untuk tidur nyenyak, ku lihat Riko sepertinya sudah nyenyak tidur sembari sedikit mendengkur.
"Ih Riko berisik juga kalau tidur, bagaimana jika dia menjadi suami ku kelak? apa ia akan tidur seperti ini juga" tanya ku dalam hati
"Ihhh apa coba mengapa aku bisa berfikiran seperti itu? tidak tidak van, kamu tidak boleh sampai bersuami istri dengan Riko" jawab ku juga dalam hati
Lalu ketika aku sedang melamun memikirkan kejadian yang telah terjadi gara gara aku ini, seketika Riko terbangun melihat ke arah ku, aku yang tidak memakai selimut dan kedinginan. sementara Riko memakai selimut kecil untuk menutupi kaki nya.
"Kamu ga tidur van?" tanya Riko kepada ku.
"Ehh Rik, Aku ga bisa tidur. aku memikirkan kejadian penjahat itu" Jawab ku kepada Riko
"yasudah lupakan saja van, aku yakin kamu tidak bisa tidur bukan karena kamu memikirkan hal itu. tetapi kamu kedinginan kan?, sudah pakai saja selimut ini, aku ga kedinginan kok" Ucap Riko kepada ku sembari memberikan selimut.
"Eng-engga Rik, kamu pakai saja selimut nya. aku tidak kedinginan" Jawab ku kepada Riko
"Ga usah bawel deh, pakai saja. aku khawatir nanti kamu sakit, aku kan gak mau kamu sakit, aku kan sayang kamu" ucap Riko dengan sedikit nada suara pelan
"Hah apa Rik?" Tanya ku heran kepada Riko
"ahh tidak sudah sudah lupakan saja, yuk tidur lagi" ajak Riko kepada ku.
lalu kamu pun kembali tidur di tempat yang sama. aku dan nenek berada di bawah yang hanya beralaskan karpet dari anyaman bambu, sementara Riko tidur di atas kursi bambu, Dengan lampu patromak yang tertempel di dinding, dan suara suara katak dan jangkrik di malam hari. layaknya berada di perdesaan, namun bedanya disini lebih menakutkan.
HAPPY READING 🧡