Ketika Riko tengah menggendong ku, tiba tiba ada suara yang bergemuruh dari atas langit, yang menandakan akan turun hujan. lalu aku, Riko dan nenek sari pun cepat cepat agar sampai ke rumah supaya tidak kehujanan di jalan.
Riko yang seperti nya sudah ter engah engah dengan nafas nya saking capek nya. karena aku tidak tega dengan Riko, aku pun menyuruh Riko menurunkan ku karena jika di paksakan, takut Riko pingsan
" Rik turunin aku lah, ngapain sih ah gendong mulu gapapa kok aku udah gapapa " ucapku kepada Riko
" Udah udah Diam aja napa sih berisik amat kamu, aku kan kuat " jawab Riko sembari tersenyum sombong
" Yaelah Riko kalo pingsan nanti aku susah bawa nya " Jawab ku kepada Riko
lalu gerimis turun, Riko pun dan nenek sari berlari kecil agar cepat sampai. tetapi terlambat, tiba tiba turun hujan deras. dan kami pun kehujanan pakaian basah semua, lalu sampai lah kami di rumah nenek Sari.
" Kalian pasti kedinginan, coba kalian duduk di dekat tungku api itu agar badan kalian hangat " Ucap nenek Sari kepada aku dan Riko
lalu kami pun mendekat ke arah tungku api yang sudah di sediakan, dengan hangat nya kami duduk berdua disitu. tanpa sadar aku pun menyender di bahu Riko karena posisi ngantuk banget, Riko pun rasanya biasa biasa saja, tidak menggubris sama sekali. padahal biasanya dia sering recokin aku
" Badan kalian sudah aga hangat? " Tanya nenek Sari kepada kami
" Eh hmm sudah nek lumayan " dengan kaget aku langsung duduk tegak karena tidak enak di lihat apalagi kalau bersender senderan
Lalu nenek Sari pun memberikan kami air minum hangat agar tubuh kita tetap hangat dan tidak sakit dan memberikan selimut untuk kami berdua.
" Masih dingin ga kamu " tanya Riko kepada ku
" Ga kok, aku kan kuat " Jawab ku kepada Riko
" Ah so kuat, kamu pasti kedinginan banget " ucap Riko kepada ku
" Gak, dasar so tahu " Jawab ku dengan nada sinis
Lalu Setelah itu kami pun bercanda canda berdua, hingga tidak terasa waktu sudah semakin larut saja. lalu kami pun berencana supaya cepat keluar dari hutan ini, bagaimana mencari bala bantuan nya. sangat bingung, mana di tengah hutan begini mana ada orang yang bisa nolong kami.
kami di tolong nenek Sari saja sudah bersyukur, apalagi kalau keluar hutan ini. rasanya muak banget harus di teror seperti ini. apalagi posisi nya kita berdua di teror, kami gak tahu penjahat itu pada kemana. yang di takutkan kita bakal ketangkep lagi sama mereka, tetapi semoga saja ngga ketangkep. kalo ketangkep lagi bisa berabe urusan nya.
Aneh juga sama mereka, kok bisa bisanya Neror seperti itu. apalagi Neror nya ke anaknya. ga habis pikir kami tuh ama orang yang kaya gitu. tapi semoga saja mereka udah ga ada di hutan ini, jadi kita tenang bisa cari jalan keluarnya, tapi harus tetep was-was, takutnya mereka masih ada di sekitaran hutan situ.
lalu Kami bertiga pun terlelap tidur karena sudah larut malam, di hutan suasana nya dingin banget apalagi malam hingga subuh. Mungkin memang terasa kealamian nya jadi memang dingin, tapi kalau untuk di siang hari rasanya adem ayem tentram. namun memang sih jika malam rasanya takut sekali, banyak suara suara hewan di sekitar rumah kita.
HAPPY READING 🧡