"Cantik, sekarang beri kakak penjelasan mengenai semua ini! siapa sebenarnya orang yang telah menghamilimu?" Bagus mencoba mengingat-ingat dengan siapa cantik berdekatan dengan lelaki belakangan ini. Tiba-tiba bagus teringat dengan seseorang. Dia langsung menatap adiknya dengan tatapan tajam.
"Cantik, jangan bilang orang itu adalah dia!" Cantik menganggukkan kepalanya dan menangis di hadapan Bagus.
"Kakak, maafkan aku, Kak! tetapi memang aku telah berbuat itu dengannya. Kami tidak sengaja melakukannya Kak..." Bagus menampar wajah Cantik dengan sangat keras. Dia sangat kecewa dengan adiknya yang tidak bisa menjaga dirinya dengan baik.
Cantik hanya bisa menangis karena dia memang bersalah dalam hal ini. Dia sangat menyesal tetapi apalah daya bahwa nasi sudah menjadi bubur. Cantik sendiri bingung bagaimana akan menghadapi kedua orangtuanya dan juga Irwan.
