"Tetapi kak Nisa juga menyukaimu, bahkan kalian dulu pernah berkata kalau saat kalian dewasa kalian akan menikah, kan?" Cinta langsung melemparkan tubuhnya ke atas kasur, tetapi sebelum Cinta sampai dan mendarat di atas tempat tidurnya, Devan lebih dulu menangkapnya dan mencium bibirnya dengan kasar.
Devan segera melumat dan menggigit bibir Cinta. Devan membaringkan tubuh Cinta di atas tempat tidur lalu dia menindih tubuh Cinta dengan menggunakan kedua tangannya untuk menahan berat badannya agar tidak mengenai perut Cinta.
"Sayang, kamu membuatku marah dan kesal. Aku dan Kakak Nisa itu tidak ada hubungan apa-apa selain hubungan kakak beradik. Jadi cemburumu itu tidak beralasan." Cinta menitikkan air matanya. dia merasa Devan lebih membela Nisa dari pada istrinya.