"Iya Kenia, terima kasih. Kakak Devan, bisa antar aku ke kamar nggak? aku merasa pungungku sangat pegal." Devan kemudian berpamitan kepada Hafiz, Anna, Kenia dan Kenzo. Keduanya kemudian segera memasuki kamar mereka. Cinta agak merajuk dan Devan tertawa geli melihat Cinta yang terbakar cemburu.
"Sayang, kenapa kamu cemburu kepada Kenia? seharusnya aku yang cemburu kepada Kenzo karena dia dan kamu sama sekali tidak terikat hubungan darah. Sedangkan aku dan Kenia, meskipun kami bisa menikah tetapi kami masih memiliki hubungan darah secara tidak langsung." Cinta menangis. Dia merasa Devan kini sedang memarahinya.
"Kakak kenapa memarahiku? aku sendiri juga tidak tahu kenapa aku merasa kesal saat Kenia memeluk Kakak.! Aku juga tidak tahu kenapa aku tiba-tiba tidak rela kalau kamu bersentuhan dengan wanita selain aku.!" Devan tersenyum dan memeluk istrinya yang sedang merajuk.
