Kami tentu saja langsung menghentikan aktifitas kami karena aku juga mendengar suara Liam yang sangat keras menangis karena sangat kehausan. Nia langsung menyambar jubah mandi dan langsung keluar dari kamar mandi, dia kemudian menemui ibu dan meminta Liam untuk disusui.
"Ibu, biar Liam bersamaku bu, biarkan dia tidur disini. Ibu beristirahatlah." aku mendengar Nia mengunci pintu kamar kami setelah mengambil Liam dan menyusuinya di tempat tidur kami. Aku yang masih menahan gairah segera menyusul istriku kedalam kamar dan aku berbaring di belakangnya yang sedang menyusui putra kami yang hampir tertidur.
"Sayang..., putramu sungguh menggemaskan sekali." aku berbisik di telinga Nia dan aku melihat Nia menahan senyumnya.