"Aldo! aku dan Nia akan bercerai. Aku sudah mengurusnya dan sekarang sedang ditangani oleh Alex. Aku mohon do'a dari kalian berdua ya,semoga semuanya lancar dan diberi kemudahan." aku sebenarnya juga tidak menginginkan hal seperti ini terjadi,tetapi memang terkadang apa yang kita harapkan tidak mesti kita dapatkan.
"Kevin, kau jangan bercanda dengan hal semacam ini! kau pikir pernikahan adalah sebuah permainan?" Aldo memarahiku karena dia sangat menyayangiku seperti seorang kakak yang menyayangi adiknya.
"Aldo, aku sungguh tidak berniat mempermainkan pernikahan kami, tetapi aku juga tidak bisa hidup dengan orang yang ambisius dan jahat seperti dia." aku mencoba memberikan pengertian kepada Aldo saat tiba-tiba Sekar menghampiri kami yang sedang berbincang di kantin.
"Kakak, tolong kakak Nia! dia sekarang mengalami kejang kak, tolonglah temui kakakku! aku mohon." Sekar memohon dengan berlinang air mata, aku pun segera mengikutinya menuju bangsal dimana Nia dirawat.