aku membuka tirai kamarku, sinar mentari pagi menerobos masuk melalui jendela yang baru saja kubuka.
"hai baby devan...kau terlihat sangat tampan setiap hari,lama-lama ketempanan papamu akan pudar tergantikan oleh ketampananmu sayang."aku menggendong devan dan membawanya kepada aldo,wajah aldo agak cemberut karena kata-kata ku tadi,aku tersenyum geli melihatnya,aldo memang sangat pencemburu,bahkan sama putranya sendiri pun dia merasa tersaingi.
"sayang,kenapa dengan wajahmu? apakah kau kesal karena kau kalah tampan dengan putramu hemm?"aku melihat wajah aldo semakin kusut,aku kemudian menciumnya,lalu aku berbisik ditelinganya.