Pagi-pagi sekali, Haruna sudah rapi. Semalaman, ia tidak bisa tidur karena tidak sabar untuk menjemput Kiara. Sementara Tristan, ia baru saja bangun.
"Selamat pagi, Sayang," ucap Tristan saat melihat Haruna sedang berdiri di samping tempat tidur.
"Ayo, Pa! Bangun dan bersiap!" Haruna menarik tangan Tristan supaya bangun dan menyuruhnya untuk mandi.
"Mau kemana?"
"Kemana lagi. Ya, jemput Kiara."
Tristan lupa tentang itu. Bukan karena tidak sayang pada Kiara, tapi karena ia baru saja terjaga dari mimpinya. Ia segera pergi ke kamar mandi dan membasuh tubuhnya di bawah kran shower.
Sambil menunggu suaminya, ia membangunkan Raja dan Syahera.
"Sya! Bangun, Sayang!"
"Iya, Ma. Syasya sudah bangun," sahut Syahera. Ia segera bangun dan mandi.
Haruna pergi ke kamar Raja. Ia mengetuk pintu dan membangunkan Raja, tapi tidak ada jawaban. Haruna membuka pintu kamar yang tidak terkunci.