Mobil yang membawaku menuju bandara bergerak meninggalkan rumah di pagi dini, Carla berdiri di depan pintu dengan raut wajah sedih melambaikan tangannya, nafasku sedikit sesak melihatnya, walau tidak sampai meneterkan air mata, ada kesedihan yang sulit untuk ku jelaskan, kepergian kali ini begitu berbeda, tidak akan ada lagi suka cita yang tersimpan akan kerinduan tentang rumah ketika lelah bertualang, hanya akan ada rasa was was ketika pulang nanti, rumah yang dahulu menyenangkan, sekarang berbeda.