Chereads / Impossible wish / Chapter 58 - Happines is Simple pt2

Chapter 58 - Happines is Simple pt2

Suara deburan ombak terdengar riuh malam itu. Namun, tak dapat meredam suara ramainya beberapa orang yang saat itu tengah berpesta di pantai.

Tampak kerlap kerlip hiasan lampu tumblir bersinar mengalahkan sinar bintang malam itu. Sebuah meja panjang di penuhi makanan dan jangan lupakan kue ulang tahun tertata rapi di atas meja.

Malam ini keluarga kecil Jeon tengah merayakan pesta ulang tahun untuk putra pertama mereka Jeon Jungmin yang ke-17 beberapa menit lagi. Di sana sudah ada keluarga besar Lee, keluarga Min dan kakek juga nenek dari Jungmin dan Minjung.

Mereka bercanda bersama, tertawa bersama kadang juga menggoda Jungmin dan Minjung berakhir membuat Minjung marah karena ulah paman dan bibinya.

Jimin saat ini tengah menyiapkan minuman di dapur rumah pantainya. Sambil menata gelas-gelas ke atas nampan untuk ia bawa ke tempat pesta.

"Hyung, butuh bantuan?"

"Eh? Jihoon.. Boleh bisa kau ambilkan buah strawberry yang ada di lemari es, Minjung sangat menyukainya, aku ingin memberikannya padanya." Ucap Jimin sambil mengeringkan gelas dengan kain bersih.

"Bukankah hyung juga menyukainya?" Tanya Jihoon heran.

"Ya memang sebelum gigi hyung ngilu saat merasakan masamnya." Jimin pun terkekeh dengan jawabannya. Jihoon pun sama.

"Oh ya, bagaimana pekerjaanmu?" Tanya Jimin pada Jihoon yang kini ikut membantu mengeringkan gelas.

"Perusahaan Yoongi hyung maju pesat. Kemarin saja kami mendapat kerja sama dengan perusahaan besar. Oh ya satu minggu yang lalu kami mengirimkan kontrak kerja pada Jungkook hyung."

"Eoh? Benarkah?" Jihoon pun mengangguk dan tersenyum pada Jimin.

"Jihoonie.. Ku dengar kau akan menikah? Benarkah itu?" Tanya Jimin sambil memberi jihoon tatapan jahilnya.

"Ish.. Hyung. Dari mana hyung tahu sih.." Jihoon pun mempoutkan bibirnya. Jimin pun tertawa saat mendapat respon menggemaskan dari jihoon.

"Tau ji, hyung kan punya informan terpercaya." Ucap Jimin sambil menaik turun kan alis.

"Aish.. Hyung~ jangan menggodaku.." Rengek Jihoon dengan rona merah di pipinya menahan malu.

Jimin begitu senang menggoda adiknya. Meski awal pertemuan mereka dulu terasa canggung karena lama tak dapat bertemu sebab jihoon melanjutkan sekolahnya di LA selama 5 tahun. Setelah lulus ia pun di ajarkan oleh Yoongi mengelola perusahaan yang ada di Jepang dan satu tahun kemarin Jihoon tengah di pertemukan dengan Jimin dalam ketidaksengajaan yang pada saat itu Jimin dengan suami dan anak-anaknya tengah berlibur.

"Oke.. Oke, ayo kita ke pantai. Mereka semua pasti sudah menunggu."

"Ne hyung."

Jimin dan Jihoon pun keluar dari dapur membawa minuman beserta beberapa hidangan di bantu pelayan yang kemarin malam sengaja di datangkan dari rumah mereka.

Setelah sampai di pantai, Jimin, Jihoon dan beberapa pelayan menata hidangannya ke atas meja yang telah di sediakan. Tak lupa juga kue ulang tahun yang sungguh menggugah selera hasil buatan Jimin sendiri.

Sebuah kue yang di dominasi cokelat dengan topping strawberry. Maklum saja kedua anaknya menurun dari Jimin. Keduanya anaknya itu sangat menyukai strawberry maka dari itu setiap tahunnya kue ultah kedua anaknya tak pernah absen dari buah strawberry sebagai topping pelengkapnya.

"Kookie, apa semua sudah datang?" Tanya Jimin saat Jungkook membantunya menata meja.

"Hanya tinggal Seung gi hyung dan Jong suk hyung. Seung gi hyung tadi menghubungi ku dia bilang sebentar lagi akan datang."

"Ah.. Baguslah kalau begitu. Semua persiapan sudah rampung, 10 menit lagi waktunya akan tiba."

"Nde, aku tahu sayang. Kita tunggu saja mungkin sebentar lag-Ah! Itu mereka!" Jimin pun mengikuti arah pandangan suaminya. Ia pun membalikkan tubuhnya dan ia pun tersenyum lebar karena yang ia tunggu sudah datang. Jimin pun berlari kecil ke arah Sung gi dan Jong suk yang baru saja tiba.

"Hyungie~" Pekik Jimin sambil berlari menuju Seung gi. Sedangkan Seung gi terkekeh melihat kelakuan adik manisnya yang sifatnya tak berubah sama sekali.

Grepp

"Hyungie... Aku rindu~" Ucap Jimin sambil memeluk tubuh yang ia yakini milik Seung gi. Namun ia sangsi dengan tubuh yang di peluknya. Kemudian Jimin melepas pelukannya dengan kening yang mengerut.

"Aaa~ hyungie..." Jimin pun mencebik kesal saat tahu bukan Seung gi yang memeluknya namun Jong suk lah yang peluk. Seung gi terkekeh melihat kejahilan suaminya itu. Suami? Ya sudah 10 tahun usia pernikahan mereka. Bahkan seung gi dan suaminya juga mengadopsi seorang putra dari panti asuhan karena Seung gi bukan pria yang memiliki rahim seperti Jimin. Lee Hansung putra dari pasangan Seung gi dan Jong suk berusia 15 tahun, mereka mengadopsinya saat pemuda itu berusia 5 tahun. Hansung sangat dekat dengan Jimin bahkan ia lebih suka memanggil Jimin dengan Noona cantik. Awalnya Jimin melarang Hansung memanggilnya seperti itu namun pemuda itu keras kepala dan berakhirlah Jimin terpaksa menerima panggilan itu.

"Hyungie.. Jahil sekali sih!" Ucap Jimin kesal namun tidak dengan Seung gi dan Jungkook yang baru saja bergabung, keduanya malah tertawa.

"Appa! Apa yang Appa lakukan pada Noona Cantik?!" Hansung pun menarik Jimin menjauh dari Appa nya. Jungkook pun memutar bola matanya jengah. Ini dia bocah yang menjadi saingannya untuk mendapat perhatian dari istrinya, pikir Jungkook.

"Eh?" Jimin begitu terkejut saat Hansung tiba-tiba menariknya di belakang tubuhnya yang entah mengapa lebih besar dari tubuhnya, sungguh menjengkelkan.

"Appa tak melakukan apa-apa pada Samchon mu, Hansung dan bersikaplah yang sopan panggil dia Samchon."

"Tidak mau! Pokoknya aku tetap memanggilnya Noona Cantik!" Pekik Hansung tak terima. Jungkook yang melihat pertengkaran itu memilih untuk melerai mereka sebelum ada pertumpahan darah terjadi. Ah.. Tidak itu berlebihan.

"Em.. Maaf bisa kita mulai acaranya 1 menit lagi tengah malam, ayo sayang kita ke sana." Ucap Jungkook sambil menarik lengan Jimin perlahan.

"Ah.. Benar, kita harus segera memulainya. Mari hyungdeul, Hansungie."

Kini Jungkook sudah berada di tengah-tengah mereka dengan Jimin di sampingnya. Semua tamu yang hadir kini memusatkan perhatian mereka pada pasangan yang kini tengah meminta perhatian mereka, termasuk si bintang utama pesta Jeon Jungmin menatap kedua orang tuanya dengan senyum lebarnya. Merengkuh pinggang sempit istrinya, Jungkook mulai membuka suaranya.

"Selamat malam semuanya. Malam ini adalah malam yang istimewa untuk putra kami, Jeon Jungmin. Di malam ini putra tampan kami akan berusia 17 tahun dimana Langkah awal menuju kedewasaannya. Jungmin-ah Daddy dan Mommy terima kasih telah mengisi hari-hari kami, kami sangat bangga dengan prestasimu yang kau raih selama ini dan juga Minjung jangan cemberut sayang ini ulang tahun Oppa mu." Semua yang ada di sana tertawa saat melihat Minjung yang tersipu malu dengan teguran Daddy nya.

"Daddy juga ingin meminta maaf untuk semua kesalahan Daddy pada mu dan Juga Mommy.. โ€”Jimin menoleh pada Jungkook kemudian tangannya terulur untuk mengusap lengan kekar suaminya untuk menenangkannyaโ€” ..Maaf karena sempat meninggalkan kalian saat itu. Dan aku merasa beruntung telah mendapatkan kalian dengan mudah karena Mommy kalian yang dengan mudahnya memaafkan ku dan memberikan ku kesempatan untuk bersama kalian hingga saat ini. Dan untuk Jungmin Daddy punya sebuah hadiah yang beberapa waktu lalu kau menginginkannya." Jungmin mengerutkan keningnya saat ia merasa tak menginginkan sesuatu dari Mommy dan Daddy nya.

"Apa itu Daddy?" Tanya Jungmin. Jungkook pun mengeluarkan sebuah kotak kecil berbentuk persegi kemudian memberikannya pada Jungmin. Jungmin pun menerimanya kemudian ia pun membuka hadiahnya dan ia kembali bingung saat di dalam sana ada sebuah kaset CD dengan sebuah note di dalamnya.

Isi note itu:

๐˜๐˜ข๐˜ฑ๐˜ฑ๐˜บ ๐˜‰๐˜ช๐˜ณ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฅ๐˜ข๐˜บ ๐˜‘๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ข๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ!

๐˜š๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜จ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ช ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข๐˜ฉ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐Ÿ˜˜๐Ÿคญ

Jungmin pun mengambil kaset itu dan segera mengambil laptop yang ada di atas meja yang terhubung ke layar proyektor yang ternyata sengaja di siapkan untuk melihat isi hadiahnya. Tak menunggu lama lagi Jungmin segera memutar Kaset itu.

Dapat ia lihat di sana Mommy nya yang sedang menyiapkan makan siang karena di dalam rekaman itu terdapat waktu rekamnya.

"๐˜‰๐˜ข๐˜ฃ๐˜บ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข?" Jungmin dapat mendengar suara Daddy nya yang tengah merekam.

๐˜›๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜‘๐˜ช๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ฆ ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜‘๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ฐ๐˜ฐ๐˜ฌ ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ถ๐˜ฎ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ฆ ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข, "๐˜š๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ช๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ." ๐˜‘๐˜ข๐˜ธ๐˜ข๐˜ฃ ๐˜‘๐˜ช๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ต.

"๐˜–๐˜ฉ ๐˜บ๐˜ข ๐˜‰๐˜ข๐˜ฃ๐˜บ, ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ฆ ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช?" Pertanyaan yang di lontarkan di dalam video itu membuat Jungmin mengerutkan keningnya. Apa Mommy nya sedang sakit? Ia pun menoleh ke arah kedua orang tuanya di mana Sang Daddy memeluk Mommy nya sambil menatap ke arah layar proyektor yang juga para tamunya lihat.

"๐˜›๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ, ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜จ๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ฎ ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฌ-๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ."

"๐˜–๐˜ฌ๐˜ฆ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฃ๐˜บ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ช๐˜ข๐˜ฑ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ."

๐˜š๐˜ฆ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ, ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜‘๐˜ช๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜‘๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ฐ๐˜ฐ๐˜ฌ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ฎ๐˜ฐ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ.

"๐˜ˆ๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ-๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ด๐˜ข๐˜ซ๐˜ข? ๐˜’๐˜ข๐˜ถ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ค๐˜ข๐˜ต ๐˜‰๐˜ช" ๐˜›๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ธ๐˜ข๐˜ซ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜‘๐˜ช๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ค๐˜ข๐˜ต ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ด ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ช๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ด๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ด๐˜ข ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ถ๐˜ฎ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ช๐˜ด ๐˜ฌ๐˜ฆ ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜‘๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ฐ๐˜ฐ๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ด ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ต ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜‘๐˜ช๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ.

"๐˜Œ๐˜ฎ, ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข-๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข. ๐˜š๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ณ ๐˜ญ๐˜ข๐˜จ๐˜ช ๐˜ซ๐˜ถ๐˜จ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต."

"๐˜‰๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ, ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ถ ๐˜ฏ๐˜ฆ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ณ ๐˜ญ๐˜ข๐˜จ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ช." ๐˜š๐˜ฆ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ธ๐˜ข๐˜ต๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ข๐˜ณ ๐˜š๐˜ฆ๐˜ฐ๐˜ถ๐˜ญ.

๐˜™๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ญ๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฑ๐˜ฐ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ฐ๐˜ฌ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ข๐˜ฉ๐˜ถ๐˜ช ๐˜‘๐˜ช๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ด๐˜ข ๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฉ ๐˜ฅ๐˜ฐ๐˜ฌ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข. ๐˜’๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ธ๐˜ข๐˜ซ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜‘๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ฐ๐˜ฐ๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ฑ ๐˜ฌ๐˜ฆ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ฐ๐˜ฌ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ.

"๐˜‘๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ-๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฉ๐˜ถ ๐˜‹๐˜ข๐˜ฅ๐˜ฅ๐˜บ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ต ๐˜จ๐˜ถ๐˜จ๐˜ถ๐˜ฑ ๐˜ด๐˜ข๐˜ข๐˜ต ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช. ๐˜“๐˜ช๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ช ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜‹๐˜ข๐˜ฅ๐˜ฅ๐˜บ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ช ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ต." ๐˜‘๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ฐ๐˜ฐ๐˜ฌ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ข ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข.

"๐˜‹๐˜ข๐˜ฅ๐˜ฅ๐˜บ ๐˜ซ๐˜ถ๐˜จ๐˜ข ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ฎ ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ข๐˜ฉ๐˜ถ๐˜ช ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ด๐˜ช๐˜ญ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ด๐˜ข๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ฐ๐˜ฌ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ. ๐˜‹๐˜ข๐˜ฅ๐˜ฅ๐˜บ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ข๐˜จ๐˜ข ๐˜”๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ฎ๐˜บ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ด๐˜ข๐˜ข๐˜ต ๐˜‹๐˜ข๐˜ฅ๐˜ฅ๐˜บ ๐˜ด๐˜ช๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ซ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ข๐˜ข๐˜ต ๐˜‹๐˜ข๐˜ฅ๐˜ฅ๐˜บ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ซ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ด๐˜ฏ๐˜ช๐˜ด. ๐˜Ž๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ถ๐˜จ๐˜ข๐˜ด ๐˜‹๐˜ข๐˜ฅ๐˜ฅ๐˜บ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ข๐˜จ๐˜ข ๐˜”๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ฎ๐˜บ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜‹๐˜ข๐˜ฅ๐˜ฅ๐˜บ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฉ, ๐˜ฐ๐˜ฌ๐˜ฆ. ๐˜ˆ๐˜ฉ.. ๐˜”๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ฎ๐˜บ ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ด๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ญ๐˜ช๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ด๐˜ช๐˜ญ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข, ๐˜ฏ๐˜ฆ?" ๐˜›๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜จ๐˜ฐ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ข๐˜ข๐˜ต ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ฆ ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜‘๐˜ช๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ข๐˜ณ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ด๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ฐ๐˜ฌ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ.

"๐˜‰๐˜ข๐˜จ๐˜ข๐˜ช๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ฐ๐˜ฌ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ?" ๐˜›๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜‘๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฌ๐˜ฐ๐˜ฐ๐˜ฌ ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข. ๐˜’๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ณ ๐˜จ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ณ ๐˜‘๐˜ช๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ถ๐˜ฎ.

"๐˜›๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜‘๐˜ช๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ-๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ด๐˜ข๐˜ซ๐˜ข, ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ซ๐˜ข๐˜จ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ง๐˜ข๐˜ฌ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ณ ๐˜ถ๐˜ด๐˜ช๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ต๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข. ๐˜‘๐˜ข๐˜จ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ฐ๐˜ญ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ. ๐˜—๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ช๐˜ด๐˜ต๐˜ช๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต ๐˜ซ๐˜ถ๐˜จ๐˜ข." ๐˜œ๐˜ค๐˜ข๐˜ฑ ๐˜‹๐˜ฐ๐˜ฌ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ญ๐˜ฐ๐˜ฑ ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ต๐˜ช๐˜ฉ ๐˜ฌ๐˜ฆ ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜‘๐˜ช๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ.

"๐˜‰๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฅ๐˜ฐ๐˜ฌ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ด๐˜ช๐˜ฉ, ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ช ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ด๐˜ช." ๐˜š๐˜ฆ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ช๐˜ต๐˜ถ ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ต๐˜ช.

"Mommy? Apa Mommy sedang sakit?" Tanya Jungmin yang cemas. Dapat Jungkook dan Jimin lihat semua yang ada di sana juga terlihat penasaran dengan ke adaan Jimin.

"Buka ini sayang." Ucap Jimin sambil menyerahkan sebuah amplop yang Jungmin yakin adalah hasil pemeriksaan Mommy nya.

Dengan cepat Jungmin mengambil amplop itu dan segera membukanya dengan perasaan khawatirnya.

๐—ฃ๐—ฎ๐˜€๐—ถ๐—ฒ๐—ป : ๐—๐—ฒ๐—ผ๐—ป ๐—๐—ถ๐—บ๐—ถ๐—ป

๐—จ๐˜€๐—ถ๐—ฎ : ๐Ÿฏ๐Ÿด ๐˜๐—ฎ๐—ต๐˜‚๐—ป

๐—›๐—ฎ๐˜€๐—ถ๐—น ๐—ฝ๐—ฒ๐—บ๐—ฒ๐—ฟ๐—ถ๐—ธ๐˜€๐—ฎ๐—ฎ๐—ป : (+) ๐—ฝ๐—ผ๐˜€๐—ถ๐˜๐—ถ๐—ณ

Jungmin mengernyit bingung dan menatap kedua orang tuanya yang tengah tersenyum menatapnya.

"Apa ini mi, Daddy?"

"Keinginanmu beberapa hari yang lalu sebelum kita berlibur sayang. Kau lupa? Kau mengatakannya pada Daddy saat di ruang kerja Daddy." Ucap Jimin. kemudian tampak Jungmin tampak brrpikir dan mengingatnya dan sedetik kemudian Jungmin tertawa senang sambil memeluk tubuh mommynya nya.

"Um.. Aku saat itu mengatakan kalau aku ingin a.... AAaaaaaaa! Yeah Mommy! Terima kasih!" Setelahnya Jungmin tertawa senang membuat semua tamu terlihat bingung.

"Yak! Katakan apa tang terjadi! Jangan buat kami penasaran anak nakal!" Teriak Seokjin tak sabaran. Kemudian di sana menjadi ricuh karena rasa penasaran mereka.

"Oke, maaf. Begini.. Jimin hamil dan usia kehamilannya sudah satu bulan."

"Mwo?!" Semuanya terkejut dengan kabar itu di sisi lain juga merasa senang akan kabar itu.

Setelah itu acara kembali di lanjutkan dan seluruh keluarga yang hadir pun mulai menikmati hidangan yang di sediakan. Namun, tanpa mereka sadari di tempat yang jauh dari tempat pesta itu, seseorang berada di dalam mobil berwarna hitam yang tatapannya tertuju pada sosok Jimin yang berada di samping suaminya tertawa bersama dengan keluarganya. Seringai psyconya muncul kembali menghiasi bibir tipisnya.

"Long time no see baby, 16 tahun sudah kita tak berjumpa. aku merindukanmu, sangat." Pria itu pun tertawa dengan mata yang masih tertuju pada namja mungil itu.

"Well.... Dalam waktu dekat aku akan mengunjungimu jiminku sayang. Ku pastikan aku tak akan gagal lagi untuk memilikimu. Tak akan ada yang bisa mencegah ku kali ini." Ucap pria itu kemudian ia mulai melajukan mobilnya dari sana dan menghilang di antara kelengangan jalanan kota Busan malam itu.

๐™€๐™‰๐˜ฟ ๐™Ž๐™€๐˜ผ๐™Ž๐™Ž๐™Š๐™‰ 1