Chereads / Impossible wish / Chapter 11 - Sick

Chapter 11 - Sick

Saat ini jungkook sudah berada di dalam ruangan kerjanya sedang menyiapkan file yang harus di bawanya saat pertemuan nanti. Pagi tadi sekertaris nya menghubungi karena jadwal yang seharusnya pukul 3 sore menjadi pukul 10 pagi di sebuah cafe.

"Tuan 30 menit lagi pertemuan akan di mulai."

"Ne kita berangkat sekarang." Mereka pun  pergi dari perusahaannya menuju cafe tempat pertemuan itu dengan sekertaris jung yang mengemudi.

Di perjalanan jungkook melewati sebuah restoran dan netra nya tak sengaja melihat sang ibu dengan seorang pria berada di sebuah restoran dan posisi meja mereka berada di dekat jendela kaca bening yang dapat terlihat dari luar.

Jungkook pun teringat kata-kata ibunya kemarin malam bahwa hari ini ibunya akan bertemu dengan jimin.

"Sialan!" Umpat jungkook dengan suara yang hampir berbisik.

"Ada apa tuan?" Ucap sekertaris jung pada jungkook yang terlihat kesal.

"Tidak apa-apa. Fokuslah mengemudi." Tak berapa lama mereka pun sampai di cafe itu.

Skip

Jungkook telah menyelesaikan pertemuannya dengan para klien dan dia pun melirik ke arah jam tangannya terlihat sudah pukul 12 siang. Dia ingin kembali ke restoran tempat ibunya bertemu jimin dan jungkook pun memberi perintah pada sekertaris nya untuk kembali ke perusahaan lebih dulu.

Kini jungkook mengemudikan mobilnya kembali ke restoran dimana sang ibu berada. Dan di sini lah jungkook di seberang jalan sedikit jauh dari restoran itu namun masih terlihat jelas interaksi antara sang ibu dan orang yang di benci nya.

"Aku harus segera memberi pelajaran pada pria itu. Dari dulu sampai sekarang tingkah nya sama saja. Sampai orang itu pun pergi dariku. Aku tak akan membiarkan itu terjadi lagi." Lirih jungkook saat mengawasi ke dua orang itu.

Jungkook pun masih mengawasi sampai dia melihat jimin beranjak pergi dan melihatnya sedang menghubungi seseorang. Sampai 15 menit telah berlalu terlihat sebuah mobil berwarna putih berhenti di depan jimin.

"Oh wow! Lihatlah siapa yang datang, pria yang lain nya?! apa dia hebat di ranjang sampai beberapa pria datang padanya? Hmm.. Aku jadi penasaran.." Ucap jungkook   sambil melipat kedua lengannya di depan dada. Dia pun melihat interaksi pria itu dan jimin sudah masuk ke dalam mobil mereka. Tak lama mobil itu bergerak pergi meninggalkan tempat itu.

"Dasar jalang rendahan." Setelahnya jungkook pun pergi dari sana. Di dalam mobil jungkook mengemudikan mobilnya dengan bibirnya yang mengeluarkan seringai lebarnya sambil jari panjangnya mengusap dagunya entah apa yang sedang di pikirkan nya karena jungkook terlihat menyeramkan saat ini.

.

.

.

Jimin dan taemin sampai di sekolah jihoon tepat waktu. Terlihat para siswa/siswi telah keluar dari gedung sekolah itu. Jihoon pun baru terlihat keluar dari sana.

"Sudah selesai adik ku sayang..." Ucap jimin sambil mencubit pipi jihoon gemas.

"Ish.. Hyung aku sudah besar jangan seperti ini." Ucap jihoon sambil mengerucutkan bibirnya.

"Jangan sok imut jihoon-ah biar hyung mu saja yang terlihat seperti itu." Jimin memukul lengan taemin dengan keras karena ucapan taemin yang nyeleneh.

"Hey hyung aku tidak imut." Sangkal jimin.

"Iya tidak imut tapi menggemaskan."

"Hyung mau tidak mulutmu ku sumpal dengan sepatu ku, hum?" Ucap jimin dengan nada menggoda sambil memajukan tubuhnya ke arah taemin dan taemin pun memundurkan tubuhnya dengan menatap jimin takut.

"H-hey kau menakutkan kalau seperti itu" Ucapnya sambil menjauhkan tubuh jimin perlahan dengan jari telunjuknya.

"Wah... Hyung mesum ternyata bisa takut juga ternyata." Cibir jimin

"Ck!" Jimin pun tertawa puas telah mengerjai taemin.

"Hyung ayo pulang aku sudah lapar.." Mobil mereka pun segera melaju ke arah kediaman keluarga Min.

"Memangnya jihoon tidak makan siang di kantin?" Ucap jimin

"Tidak hyung, makanan di sana tak ada yang enak. Lebih enak masakan eomma."

"Baiklah jihoon-ah sebentar lagi kita akan sampai."

Tak berapa lama mereka pun sampai di rumah dan taemin pun memarkirkan mobilnya di halaman rumah.

"Eomma! Kami pulang.." Ucap jihoon yang berlari masuk kedalam rumah dan di ikuti jimin di belakang mereka. Taemin tidak ikut masuk karena tugasnya sebenarnya berada di luar rumah karena ternyata taemin bekerja sebagai pengawal pribadi yoongi namun sekarang taemin di tugaskan untuk menjadi pengawal jimin.

"Eh... Sudah pulang? Jihoon, ganti pakaianmu setelah itu eomma akan siapkan makan siang ne.."

"Ne eomma.." Jihoon pun berlari ke arah kamarnya untuk segera mengganti pakaiannya.

"Jimin, sudah makan siang nak?"

"Sudah eomma, jimin ke kamar dulu ya eomma.."

"Ne sayang" Jimin pergi ke kamarnya entah mengapa dia merasa lelah sekali hari ini.

Setelah berada di kamar, jimin menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dan mulai terlelap. entah mengapa hari ini tubuhnya terasa sangat lelah sehingga dia bisa tertidur dengan cepat.

"Hmm.. Malam ini aku akan membawamu jalang kecil." Ucap Seseorang yang berada di dalam mobil berwarna hitam yang terparkir sedikit jauh dari gerbang rumah keluarga Min. Dan tak lama mobil itu pun pergi dari sana.

.

.

.

Waktu telah menunjukan pukul 18.35pm yoongi kembali ke rumah dengan rasa lelahnya setelah menyelesaikan pekerjaannya.

"Ahh.. Lelahnya.." Yoongi kini tengah duduk di sofa ruang tengah setelah masuk ke dalam rumah dan menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa.

"Eoh? Hyung sudah pulang?" Ucap jihoon yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Iya jihoon-ah. Di mana jimin?" Ucap yoongi sambil melonggarkan dasinya.

"Jimin hyung ada di kamarnya, aku lihat tadi masih tidur."

"Ah, baiklah hyung mau mandi dulu. Bangunkan jimin sebentar lagi kita makan malam sama-sama."

"Ne hyung" Jihoon pun berlari ke arah kamar jimin dan yoongi pergi ke kamarnya untuk membersihkan dirinya.

𝘾𝙚𝙠𝙡𝙚𝙠

Pintu kamar jimin di buka perlahan oleh jihoon dan kemudian jihoon mulai mendekat ke arah ranjang jimin.

"Hyung, bangunlah! Sebentar lagi makan malam siap. hyung... Eh?" Jihoon terkejut saat tangannya menyentuh pipi jimin terasa sangat panas dan jihoon pun mulai panik.

"Hyung.. Kau sakit? Astaga tunggu sebentar aku akan panggilkan eomma.." Jihoon pun berlari keluar menuju ke arah dapur.

"Eommaaa!"

"Kamjagiya! Jihoon.. Kau mengagetkan eomma, ada apa sampai kau berlari dan berteriak seperti itu sayang?"

"Jimin hyung.. Jimin hyung demam!" Ucap jihoon terlihat sangat panik.

"Tenang sayang, jihoon tak perlu panik, ayo kita ke kamarnya. Ahjuma, tolong lanjutkan .."

"Ne nyonya." Jawab pelayan yang membantu nyonya min memasak.

Jihoon dan nyonya Min kini berjalan menuju kamar jimin dan sesampainya di depan kamar jimin, nyonya Min membuka pintu kamar jimin perlahan dan terlihat di dalam kamar di atas ranjang jimin yang masih terlelap. Nyonya Min pun mendekat dan kemudian mendudukkan diri di pinggir ranjang jimin. Nyonya melihat wajah jimin memerah karena suhu tubuhnya yang naik dan nafasnya memburu. Nyonya Min mulai menyentuh kening jimin untuk mengecek suhu tubuhnya.

"Astaga suhu tubuhnya tinggi sekali! Kita harus memanggil dokter ke sini." Saat nyonya Min akan beranjak keluar untuk menghubungi dokter, yoongi masuk ke dalam kamar jimin.

"Eomma, kata ahjuma jimin sedang sakit?" Ucap yoongi sambil mengulurkan tangannya untuk menyentuh kening jimin.

"Iya yoon, panggil dokter ke sini segera."

"Ne eomma." Yoongi pun mengambil ponselnya yang berada di kantong celana pendek selutut nya dan berjalan keluar kamar itu.

Skip

"Bagaimana dokter?" Ucap nyonya Min yang terlihat khawatir

"Suhu tubuhnya sangat tinggi saya akan memasang infus padanya. Jika setelah infusnya habis dan suhu tubuhnya belum turun, segera bawa ke rumah sakit." ucap dokter sambil mengeluarkan cairan infus dari sebuah box berwarna putih yang dokter itu bawa dan memasangkan selang infus ke tangan jimin.

"Ini resep obat yang harus di tebus, nanti pukul 10 malam bangunkan dia untuk meminum obatnya. Baiklah saya permisi karena harus kembali ke rumah sakit" Tambah dokter itu sambil mengemasi barangnya.

"Terima kasih dokter,  mari saya antar." Ucap yoongi.

"Sayang cepat sembuh ne.." Ucap nyonya Min kemudian ia mengusap kepala jimin dan beranjak dari sana di ikuti oleh jihoon membiarkan jimin sendiri untuk beristirahat.

.

.

.

"Bagaimana taehyun sudah kau pantau kondisi sekitarnya?" Ucap seorang pria yang memakai topi hitam dan masker untuk menutupi wajahnya.

"Aman tuan, di sana tak begitu banyak pengamanan Dan area sekitarnya pun sangat sunyi dan yang paling menguntungkan balkon kamar itu mudah di jangkau karena di bawahnya tak ada pagar pelindung langsung ke jalan."

"Hmm.. Bagus sekali malam ini kita lakukan. Jangan biarkan bos menunggu."

"Ne tuan."

Tbc