Jinan duduk termenung menunduk dengan pikiran-pikiran tentang seseorang yang ia benci selama ini. Entah mengapa sore tadi Jisoo mengingatkannya pada mantan kekasihnya, Yook Sung jae. Jinan tak habis pikir di hari ia menikmati waktu bersantai nya Jisoo hyung nya malah mengingatkannya pada luka lama nya. Oh.. Ayo lah.. Jinan sudah ingin melupakannya. Tapi nyatanya malah seperti ini.
"𝘈𝘢𝘢𝘳𝘳𝘳𝘳𝘨𝘨𝘨𝘩𝘩𝘩𝘩𝘩...." Teriak Jinan di dalam kamarnya. Meluapkan rasa kesalnya yang meledak-ledak.
Jinan mengusap wajahnya kasar, kepalanya tiba-tiba pening dan rasanya ingin pecah saat emosinya tak kunjung menghilang.
.•♫•♬•𝙏𝙧𝙞𝙣𝙜... 𝙏𝙧𝙞𝙣𝙜... 𝙏𝙧𝙞𝙣𝙜....•♫•♬ •
Ponsel Jinan berbunyi menyadarkannya dari kegelisahan hatinya. Dengan malas Jinan meraih ponselnya yang ada di atas nakas. Jinan menatap pada layar ponselnya yang menunjukkan nama seseorang di sana membuat Jinan tersenyum lembut menghilangkan rasa gelisahnya.
𝙔𝙚𝙤𝙡𝙡𝙞 𝙝𝙮𝙪𝙣𝙜 𝙞𝙨 𝙘𝙖𝙡𝙡𝙞𝙣𝙜...
Jinan pun segera mengangkat telepon itu dan kemudian telinga nya menyambut suara seorang berat seorang pria yang sekian lama di rindukannya.
"Yeoboseo hyungiee...!"
"𝘑𝘪𝘯𝘪𝘦-𝘢𝘩! 𝘒𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘬𝘢𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘱𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨?!" Ucap pria yang ada di sebrang sana.
"Ne, hyungie! I really miss you hyung." Ucap Jinan dengan antusias.
"𝘏𝘺𝘶𝘯𝘨 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘪𝘯𝘥𝘶𝘬𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘑𝘪𝘯𝘪𝘦.. 𝘚𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘪𝘵𝘶. 𝘈𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘶 𝘮𝘢𝘶 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢𝘬𝘮𝘶 𝘬𝘦𝘯𝘤𝘢𝘯?" Terdengar suara tawa dari sebrang sana.
"Tentu Yeolli hyung, aku mau!" Ucap Jinan yang begitu senang.
"𝘉𝘢𝘪𝘬𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘴𝘰𝘬 𝘴𝘪𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶 𝘥𝘪 𝘑𝘑' 𝘤𝘢𝘧𝘦, 𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢?"
"Tentu hyung, jam berapa?"
"𝘗𝘶𝘬𝘶𝘭 9."
"Ne, hyungie..."
"𝘉𝘢𝘪𝘬𝘭𝘢𝘩, 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘫𝘪𝘯𝘪𝘦.. 𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘶𝘵𝘶𝘱 𝘵𝘦𝘭𝘦𝘱𝘰𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘬𝘦 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘦𝘬𝘩𝘺𝘶𝘯 𝘥𝘶𝘭𝘶."
"Nde, hyungie hati-hati jangan lupa pakai pengaman!"
"𝘠𝘢𝘬! 𝘚𝘪𝘢𝘭...." 𝙋𝙞𝙥
Jinan tertawa keras setelah menggoda sepupunya yang bernama, Park Chanyeol. Chanyeol adalah salah satu putra dari pamannya, kakak kandung ibunya, Park Jungsu. Chanyeol adalah putra tunggal maka dari itu ia sangat dekat dengan Jinan dan menganggap Jinan seperti adik kandungnya sendiri. Rasa sayang Chanyeol melebihi Jisoo yang notabenenya kakak kandung Jinan. Maka dari itu Jisoo terkadang cemburu saat Chanyeol datang ke rumah mereka hanya untuk bertemu adiknya dan melihat kedekatan mereka.
"Ada apa? Kenapa kau tertawa seperti itu?" Ucap Jisoo yang baru saja masuk ke dalam kamar adiknya.
"Eoh.. Hyung, tidak ada apa-apa hanya menggoda Yeolli hyung saja." Ucap Jinan tanpa menyadari perubahan raut wajah dari Jisoo.
"Bisa tidak kau jangan terlalu dekat dengan si tiang itu?!" Ucap Jisoo sambil mendengus kesal.
"Ey.. Kau cemburu hyungie... Aish.. Bagiku Kalian sama hyung kesayangan ku. Jadi jangan pernah cemburu hyungie.." Ucap Jinan sambil bergelayut manja pada lengan Jisoo.
Jisoo menghela nafasnya kasar dan memutar bola matanya malas, "Ya.. Ya.. Terserah. Oh ya, aku kesini untuk mengajakmu makan malam. Pelayan sudah menyiapkan di ruang makan. Ayo kita turun." Jinan pun mengangguk.
"Kajja hyung!" Keduanya pun segera keluar dari kamar itu.
***
Deru suara angin menerpa pepohonan membuat daun-daun jatuh berserakan. Udara malam hari ini begitu kencang san dingin sehingga ia mengeratkan coat berwarna brown itu semakin erat memeluk tubuhnya dengan gigi yang bergeletuk bibirnya meringis merasakan dingin nya malam.
"Aish.. Angin nya dingin sekali. Mungkin karena musim dingin segera datang suhunya mulai terasa dingin sekarang." Ucap nya sambil terus berjalan menyusuri trotoar jalanan Seodaemun-gu. Pria itu Jeon Jungkook, saat ini ia baru saja kembali dari Cafe nya berjalan dengan rasa menggigil kedinginan. Menyusuri jalanan untuk kembali ke apartemen miliknya. Sebenarnya Jungkook punya kendaraan pribadi seperti motor. Namun karena ia sedang malas mengendarai kuda besinya, jadinya ia memilih berjalan kaki. Toh, jarak Cafe dan apartemennya tidak jauh hanya butuh 20 menit berjalan sudah sampai.
Jungkook berdiri di tepi jalan untuk menyebrang, menunggu rambu-rambu berubah warna ia menyibukkan diri mengamati jalanan. Tak begitu ramai namun tetap saja jika nekat menyebrang pastinya akan mati sia-sia karena orang-orang mengendarai kendaraannya seperti kesetanan karena memanfaatkan jalanan yang lengang sehingga mereka memilih untuk mempercepat laju kendaraannya.
Setelah rambu-rambu berubah warna hijau untuk pejalan kaki, Jungkook pun segera berjalan. Jungkook kini sampai di apartemennya. Setelah membuka pintu apartemen, Jungkook segera melepas sepatunya dan melepas Coat yang ia pakai.
"Ah.. Akhirnya hangat." Jungkook bernafas lega saat merasakan hangat ruangan itu. Ia pun segera menuju ke dapur untuk mengambil air putih dari lemari es dan menenggaknya.
"Eung?" Jungkook merasa heran saat ia mengalihkan pandangannya pada meja bar yang ada di dapurnya terdapat dua kotak pizza yang masih tertutup rapi dengan di samping kotak itu ada empat botol soju.
"Siapa yang datang?" Jungkook pun segera melangkah meninggalkan dapur dan segera menuju kamarnya.
𝘾𝙠𝙡𝙚𝙠
Jungkook seketika mendengus sesaat membuka pintu kamarnya di mana ia menemukan dua orang yang tengah asik bermain game PlayStation di kamarnya sambil mengumpat saat kesal dengan permainannya sendiri.
"Sejak kapan kalian di sini?" Tanya Jungkook sambil melangkah masuk ke dalam kamarnya.
"Eh, Kook sudah pulang? Kami sudah 2 jam di sini. Karena bosan di rumah aku mengajak Mark ke sini." Ucap pria yang berkulit sedikit gelap itu.
"Mingyu mengajak minum tadi. Ya aku iyakan saja. Karena aku sendiri sedang suntuk di rumah." Ucap Yugyeom.
"Memang kau tidak kencan?" Tanya Jungkook heran karena yang ia tahu temannya itu sangat bucin dengan kekasihnya. Namun ia mendapat gelengan atas pertanyaannya.
"Kami putus."
"Eh.. Benarkah? Kau tak mengatakannya padaku." Ucap Mingyu yang tampak terkejut dengan pengakuan teman nya.
"Kau tidak tanya, untuk apa aku mengatakannya padamu jika ujung-ujung nya kau akan mengejek ku."
"Bagaimana tidak, kau sangat bucin dengan si jalang thailand itu. Padahal aku sudah pernah mengatakan padamu jika wanita itu ular."
"Maksudmu?" Tanya Jungkook sambil mengangkat salah satu alisnya.
"Aku pernah melihatnya di depan hotel Shiny moon."
"Sedang apa dia di sana?" Tanya Jungkook penasaran.
"Entahlah, tapi yang pasti aku melihatnya keluar dari sana dengan pria berjas dan berciuman sebelum wanita itu masuk ke dalam taksi."
"Ya.. Aku berfikir kalau itu tidak mungkin...
"...Dan kau menemukan sendiri jika dia memang sedang menyelingkuhi mu." Sela Mingyu sambil memutar bola matanya malas.
"Hei! Bagaimana kau tahu?! Apa kau cenayang eoh?" Ucap Yugyeom terkejut.
"Cih! Kau tahu siapa pria itu? Pria itu adalah Choi Siwon manager dari aktor dan model Nam koong min. Manager mesum itu sekarang mendapat sangsi saat media menangkap basah keluar masuk hotel dengan jalang Thailand itu."
"Eh benarkah?"
"Astaga Yugyeom! Di rumah mu tidak ada televisi atau apa? Apa kau hidup di jaman purba hingga media sosial pun kau tidak punya huh!" Yugyeom hanya meringis sambil menggaruk pelipisnya yang tak gatal.
"Maklumi saja Ming, Yugyeom sedang sibuk mengurus perusahaan nya. Kali ini perusahaannya sedang bagus jadi ia sangat sibuk." Ucap Jungkook sambil melepas kemeja dan celananya hingga menyisakan boxer hitamnya. Kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
"Tapi tidak sampai kudet juga." Gerutu Mingyu.
"Ya maaf Ming, aku banyak kerjaan di kantor."
"Terserah."
***
Saat ini Jungkook, Mingyu dan Yugyeom berada di ruang tamu menikmati Pizza yang di bawa oleh Mingyu ditemani 4 botol soju. Mereka tengah bersenda gurau dan saling ejek hingga pertanyaan Yugyeom membuat Jungkook terdiam.
"Kook, bagaimana dengan pemuda mungil itu? Kau sudah menemukannya?"
Mingyu menepuk bahu Yugyeom sambil memberikan tatapan tajam padanya. Membuat Yugyeom salah tingkah dan merasa bersalah.
"Maaf, jika ini menyinggung mu."
"Aku belum menemukannya."
"Eh?" Keduanya pun saling tatap dan kembali menatap pada Jungkook yang tersenyum kecut.
"Hah... Aku sangat merindukannya." Ucap Jungkook sambil menyandarkan punggungnya pada sofa.
"Hei, bersabarlah jika memang kalian memang ditakdirkan pastinya akan di pertemukan kembali." Hibur Yugyeom.
𝙏𝙞𝙣𝙜
Suara ponsel Mingyu berbunyi menunjukkan sebuah notifikasi dari twitter. Mengundang tatapan penuh tanya dari kedua temannya saat ia tengah asik senyum-senyum sendiri.
"Eh Mingyu-ah.. Apa kau mulai tak waras huh?" Tanya Yugyeom yang tampak heran.
"Kau berisik! Aku sedang melihat berita terbaru dari Kim Jisoo."
"Kim Jisoo? Si aktor itu?" Mingyu pun mengangguk tanpa menatap pada Yugyeom.
"Untuk apa kau mengikuti beritanya? Jangan bilang kau fans nya."
"Yup! Aku Fans beratnya. Kau tahu saat ia berakting pada drama one way trip? Dia sangat keren."
"Aish.. Kau sudah gila." Ucap Yugyeom sambil kembali menikmati pizza nya.
"Eh? Lihat! Kemarin siang Kim Jisoo tengah tertangkap basah berkencan dengan Choi Seo Yoon!" Pekik Mingyu.
Jungkook dan Yugyeom hanya memutar bola matanya jengah mrlihat tingkah konyol mingyu yang sudah mirip dengan fangirl.
"Eh? Tunggu.. Tunggu.. Kook, lihat ini kenapa pemuda mungil ini mirip dengan mendiang kekasihmu itu?" Ucap Mingyu sambil menunjukkan sebuah foto dimana aktor Kim Jisoo dan kekasihnya Choi Seo Yoon bersama seorang pemuda mungil yang menurut Mingyu seperti kekasih Jungkook yang sudah meninggal. Jungkook pun mengambil ponsel Mingyu, kemudian menatap foto itu dengan lamat. Sedetik kemudian raut wajah Jungkook berubah.
"D-dia.. Astaga! Aku tak percaya! Yugyeom-ah, Mingyu-ah aku menemukannya!" Jungkook begitu senang melihat foto itu.
"Siapa maksudmu?" Kedua teman Jungkook pun heran saat Jungkook berseru menemukan seseorang.
"Lihat ini.. Dia! Pemuda ini yang aku cari!"
"Eh? Kau yakin?" Sahut Mingyu.
"Bukankah dia adik dari Kim Jisoo?!" Ucap Yugyeom masih menatap ke arah foto itu. Jungkook dan Mingyu pun menoleh pada Yugyeom.
"Adik Kim Jisoo?" Yugyeom pun mengangguk.
"Ya, aku mengetahuinya dari adik ku yang juga fans dari Kim Jisoo."
"Siapa namanya?" Tanya Mingyu penasaran. Jungkook pun menatap pada Yugyeom dan berharap apa yang akan di katakan oleh Yugyeom adalah benar dan Jungkook berharap ia tak salah mengenali orang.
"Namanya.... Kim Jinan."
𝙏𝘽𝘾