"Akh!"
Gheisha berteriak histeris melihat isi di dalam kardus. Sebuah boneka yang kepalanya terpisah dan dilumuri darah segar. Entah darah apa?
Karena merasa penasaran, mereka mengambil kardus yang tergeletak di meja di depan jendela. Mereka tidak menyangka, jika isinya sebuah boneka dan secarik kertas berisi tulisan ancaman. Gheisha belum membaca suratnya, karena terlalu syok melihat boneka itu.
*Aku tahu kau sedang hamil. Anakmu akan bernasib seperti itu, jika kau berani kembali bersama Aryk. Jangan berani mengadu kepada polisi, orang lain, atau kau akan kehilangan orang-orang yang dekat denganmu!*
"Ini …." Sharmila memegang kertas itu dengan tangan gemetar. Ia menatap Gheisha yang duduk di lantai sambil menutupi wajahnya.
"Singkirkan benda itu, Bu! Shani takut," ucap Gheisha dengan isakan tangis yang mulai terdengar nyaring. Ia tidak ingin menangis, tapi memikirkan jika hal itu terjadi kepada anaknya, membuat tangis itu pun pecah.