Mereka duduk di depan televisi sambil menikmati semangkuk mie instan. Gheisha tidak menceritakan masalahnya pada Aryk. Ia memilih diam dan menikmati kebersamaan bersama kekasihnya. Gadis itu tertidur dengan kepala berbaring di pangkuan Aryk. Pria itu memiliki ide jahil untuk membangunkan gadis itu.
"Akh, lepaskan. Kamu apa-apaan?" Gheisha meraba lehernya yang terasa sakit. "Kamu itu vampir ya? Tidak bisa lihat leher, main gigit sembarangan," gerutu Gheisha sambil mendorong Aryk menjauh darinya. Pria itu hanya tersenyum geli melihat Gheisha menggerutu.
"Sudah puas tidurnya belum? Kalau belum, aku akan menemanimu tidur disini," ucap Aryk dengan senyum menggoda. Ia menarik dasi dan melepaskannya. Laki-laki itu juga membuka kancing kemejanya. Aryk segera bangun dari sofa dan menjauh.
"Kamu … mau apa?" tanya Gheisha, memandang Aryk dengan waspada.