Dandelion tiba di sebuah gudang terbengkalai. Awalnya, ia ingin mencari Sisi tanpa arah tujuan. Namun,di dalam perjalanan, para penculik itu menelepon dandelion.
Dalam keadaan hamil tiga bulan, ia memberanikan diri untuk menyelamatkan Sisi dari para penculik tanpa membawa senjata dan bala bantuan. Sebelum masuk ke gudang, ia menarik napas dalam-dalam. Semoga saja ada keajaiban yang bisa menolong mereka berdua.
Kreett!
Sisi membelalak saat melihat kakaknya benar-benar datang seorang diri. Gadis itu panik memikirkan bayi yang ada di dalam perut sang kakak. Bagaimana jika mereka tidak bisa selamat?
"Bodoh! Aku tahu, sejak dulu kamu selalu bodoh dan berkorban tanpa pamrih. Tapi kau cari mati dengan datang sendiri kesini!" Sisi memaki kakaknya yang dengan suka rela datang memenuhi panggilan para penculik.
"Kamu yang bodoh! Sudah tahu aku ini bodoh, masih dimaki-maki," seloroh Dandelion. Ia tahu keadaannya saat ini sangat berbahaya. Namun, ia tidak akan membiarkan adiknya terluka.