"99 mawar putih ini untukmu. Ini menandakan 99,99% cintaku padamu. 00,01% aku gunakan untuk mencintai diriku sendiri. Mawar putih ini melambngkan tulus dan sucinya cintaku padamu. Tidak ada yang lebih berarti di hidupku, selain kamu.
"Dan, satu tangkai mawar merah ini melambangkan dirimu yang akan menjadi cintaku satu-satunya. Happy birthday, Sayang. Terima kasih, telah memberikan warna-warni di hidupku. Membawakebahagiaan tak terhingga untukku."
Aryk memberikan mawar merah itu dan menancapkannya di tengah-tengah buket mawar putih. Ia mengecup kening sang istri, turun mengecup kedua mata indah itu bergantian. Kemudian ia mendekatkan bibirnya ke bibir sang istri. Namun, Dandelion menahan bibir Aryk dengan menggunakan telapak tangan.
"Banyak orang yang melihat," ucap Dandelion malu-malu.
"Mana? Tidak ada yang melihat," katanya sambil melirik mereka semua.
"Kami tidak lihat," ucap mereka sambil membalikkan badan membelakangi Aryk dan Dandelion.
Cup!