"Sisi kemana, Ma? Di kamarnya tidak ada."
"Mama juga belum lihat. Irgi sepertinya sudah pulang. Mobilnya sudah ada di garasi."
"Dande lihat Irgi dulu," ucapnya sambil kembali ke atas. Ia memutar gagang pintu kamar Irgi. Saat pintunya terbuka, Dandelion menutup mulutnya yang menganga. 'Mereka tidur bersama. Sejak kapan mereka menjalin hubungan?'
Ia menutup pintu perlahan-lahan. Dengan langkah cepat, ia menghampiri Lesiana di dapur. Napasnya masih terengah-engah, tapi ia tidak sabar untuk memberitahu ibunya tentang apa yang dilihatnya baru saja.
"Mama!"
"Kenapa, Sayang?"
"Sisi …. Dia …." Dandelion bingung untuk mengatakannya.
"Kamu kenapa sih? Tenang dulu! Tarik napas, buang …."
"Sisi dan Irgi … mereka tidur bersama."
Lesiana meninggalkan pekerjaannya dan pergi melihat mereka. Dandelion mengikuti di belakang. Ia juga ingin tahu, mengapa mereka bisa tidur berdua.
"Irgi! Sisi! Bangun!" Lesiana membentak mereka.