Aryk menunggu Dandelion di dalam mobil bersama Sammy.
"Hei, Nak. Siapa ayahmu? Kenapa wajahmu sangat mirip denganku?"
Ia mencubit pipi gemuk bayi itu. Kulitnya sangat lembut dan halus. Seperti permen marsmallow, putih, kenyal, dan lembut.
Dandelion keluar dari rumah dan masuk ke mobil. Ia tersenyum lebar, melihat Sammy tertawa di pangkuan Aryk. Mereka memiliki wajah yang sangat mirip.
"Berikan dia padaku. Mas 'kan harus mengemudi," ucap Dandelion. Ia mengambil alih tugas menggendong bayi itu.
Aryk melajukan mobilnya keluar dari gerbang rumah Irgi. Di dalam perjalanan, laki-laki itu diam saja. Ia ingin bertanya, tapi ragu. Bagaimana jika Dandelion tersinggung?
Wanita itu menyadari perubahan Aryk. Ia mengeluarkan ponselnya, memotret Sammy lalu memotret Aryk. Ia mengedit foto itu menjadi kolase.
"Lihat! Aku membuatmu menjadi anak kecil," ucap Dandelion. Ia menunjukkan foto itu pada Aryk. Laki-laki itu melirik sekilas lalu tersenyum.