"silahkan tuan putri" Adelio mengulurkan tangan sembari membantu arabelle keluar dari mobil. Kedatangan keduanya lantas menjadi pusat perhatian seantero sekolah,siswa siswi sekolah menatap mereka dengan banyak pertanyaan. Biasanya adelio datang sendiri,sekarang berdua dengan wanita asing yang tidak mereka kenali. Arabelle memandangi seluruh bangunan sekolah barunya. Benar-benar berbeda seratus persen dengan keadaan sekolah lamanya bahkan tempat parkir mobil yang mereka tempati sekarang lebih luas dibandingkan lapangan sepak bola. Adelio mengajak arabelle berjalan bersama menuju ruang kepala sekolah.
"siapa cewek itu"
"cantik banget"
"mereka cocok ganteng sama cantik"
"lah,patah hati deh gue"
"sepertinya bukan penghuni sekolah sini"
"mungkin anak baru"
Arabelle sedikit terganggu dengan tatapan dan cemoohan siswa siswi sekolah tersebut. Wajar saja dia tidak mengenal mereka,tapi banyak dari mereka membicarakannya dan ini baru hari pertama ia masuk akan tetapi sudah banyak yang terlihat tidak suka padanya.
"sampai,ayo kakak bawa masuk" ucap adelio saat mereka tiba di depan ruangan kepala sekolah.
"nggak usah kak,abell bisa sendiri. kakak masuk kelas aja sana." Arabelle mendorong adelio pergi. Ia sudah tidak tahan dengan tatapan siswi seantero sekolah yang memandang arabelle seperti musuh.
"Tap...."
"ahhh kakak pergi aja sana" arabelle melenggang masuk ke ruangan kepala sekolah baru nya tersebut.
"selamat pagi pak!" sapa arabelle pada kepala sekolah bernama Bramantyo.
Bram mengangguk mengiyakan,menyuruh arabelle untuk duduk terlebih dahulu,karena ada beberapa dokumen yang membutuhkan tanda tangan arabelle. Arabelle menyerahkan beberapa berkas pindahan dan menandatangani serta mengisi data lembaran demi lembaran yang diberikan oleh Bram pada arabelle.
"ok sudah selesai putri arabelle,wali kelas kamu nanti namanya ibu raisa dia sedang menunggumu di pintu depan. Kamu akan masuk kelas bersamanya." Bram menjabat tangan arabelle serta menunduk hormat karena ia tahu wanita yang dihadapan nya adalah putri satu-satu nya keluarga Carlos yang juga penyumbang terbesar untuk sekolah mereka. Arabelle juga menunduk hormat pada Bram,ia merasa sangat segan diperlakukan seperti ini. Tapi ia tidak dapat membantah,karena memang Bram tahu asal arabelle dari keluarga Carlos yang banyak di hormati.
Seperti yang disebutkan Bram,arabelle mendapati seorang wanita cantik berpakain rapi namun terlihat judes berdiri di depan ruangan kepala sekolah. Dia adalah Raisa guru wali kelas yang disebutkan Bram tadi. Keduanya berkenalan singkat,Raisa mengajak arabelle menuju ke kelas baru nya. Arabelle mengikuti Raisa dari belakang,mereka berhenti tepat di sebuah kelas ujung koridor sekolah.
"mohon waktunya semua" Raisa memasuki kelas yang awalnya panas seketika berubah jadi dingin alias hening. "kita kedatangan murid baru saat ini,ibu harap kalian bisa bekerja sama dan berteman dengan baik. Silahkan perkenalkan dirimu bel!" Raisa mempersilahkan arabelle melanjutkan.
"Hai semua!" sapa arabelle "perkenalkan aku murid baru di kelas kalian nama ku Arabelle. pindahan dari sekolah Harapan." Arabelle memperkenalkan diri di depan kelas sembari tersenyum.
Salah seorang siswi yang tidur dengan posisi Superman di mana lengan kirinya berada di atas meja untuk dijadikan bantal seketika mendongak saat arabelle menyebutkan namanya. Siswi pemalas itu adalah Meisha sahabat arabelle sewaktu tinggal di daerah nya dahulu. Meisha terlihat kaget kenapa arabelle ada disini? apa yang terjadi? beribu pertanyaan yang ingin ia lontarkan pada arabelle. Ia sangat kehilangan saat sang sahabat meninggalkannya tanpa pamit. Sekarang arabelle ada di depan matanya berubah seribu derajat,yang biasa rambut di kuncir kuda sekarang dibiarkan nya terurai begitu saja. Meisha terus mengucek matanya berharap ia tak salah melihat.