Chereads / SAUDADE / Chapter 10 - Bab 10 : Bentakan Mama

Chapter 10 - Bab 10 : Bentakan Mama

Rutinitas Binta begitu-begitu saja, tidak ada yang istimewa di hari-harinya. Termasuk hari ini, ia harus menghadiri ulang tahun Akala malam nanti. Ia memikirkan itu dari semalam, dan akhirnya ia memutuskan untuk menghadirinya.

Lagi pula, ia sudah mengajak Gavina untuk menemaninya disana. Setidaknya ia tidak hanya diam disana melihat apa yang terjadi nanti. Sungguh tak bisa dipungkiri, kemungkinan besar hatinya akan tersayat disana.

"Binta …." teriak seseorang dari bawah.

Binta tidak mendengar, ia melamun saja daritadi.

Tok… tok… tok… "Binta.." suara itu kembali berkumandang. Dan akhirnya pintu itu dibuka, Binta terkejut. Karena, tiba-tiba saja mama nya berada disana.

"Mama" singkat Binta, ia sudah tidak mood untuk melihat orangtunya. Setelah melihat pertengkaran orangtuanya kemarin, ia sudah tidak mau bertemu dengan orangtunya. Karena itu akan menyayat hatinya. Ia akan tetap mengingat masalah itu.

"Kamu gak sekolah? Ini udah jam brp? Kamu lama banget?!" Devi sedikit membentak Binta yang daritadi tak kunjung turun dari kamarnya.

Binta terkejut tak pernah ia dibentak begitu oleh kedua orangtuanya. "Mama, mama kenapa bentak aku? Mama gak pernah kayak gini ke Binta," mata Binta sudah seperti kaca yang sangat bening.

"Mama berubah, Binta gak tau mama kenapa. Mama yang Binta kenal, mama yang selalu manjain Binta tapi mama berubah mama udah bentak Binta" Ia menangis mengambil ponselnya yang sedang di charger yang sepertinya belum penuh, ia menarik tasnya dan turun berlari di anak tangga. Untuk saja ia tidak jatuh.

"Binta, maafin mama sayang" teriak mamanya, ia kelepasan emosi. Ia menyesal akan perbuatannya kepada Binta.

***

Binta melewati papanya yang sedang sarapan, dengan langkah yang sangat cepat.

"Binta," panggil papanya yang tidak didengar oleh Binta.

Dio, papa Binta melihat Devi berjalan gontai dari atas seperti ada yang disembunyikan.

"Kenapa? Kamu bentak Binta" tanya Dio.

"Ini semua karna kamu, coba saja kamu gak ajak mama berantem kemarin aku gak akan kelepasan begitu ke Binta," bentak Devi.

"Kenapa kamu jadi marahin aku ma?, ini semua murni salah kamu. Ini semua karna skandal kamu dengan lelaki itu"dio kembali membentak Devi.

"Satu yang perlu kamu tau, kalau kamu benar-benar terbukti selingkuh, aku akan secepatnya urus perceraian kita, Binta akan sama aku. San kamu, tidak akan dapat sepeser pun harta aku. Binta tidak pantas dapat mama seperti kamu." Dio mendekati Devi,"kalau kamu tau anak kamu sakit, Binta fisiknya lemah harusnya kamu tau apa yang harusnya kamu lakuin. Bikin dia bahagia, kamu buat dia tambah drop" lanjutnya.

Dio pergi dari rumah, dan ia berencana akan mencari Binta. Ia tidak tau jika Binta harus berjalan kesekolah. Ia pasti akan mimisan lagi.

***

Binta berjalan di trotoar jalan, ia tidak tau akan pergi kemana lagi, kakinya sudah lemas. Ia tidak ingin pergi ke sekolah kali ini. Perasaanya sudah hancur karena bentakan mamanya. Air matanya masih terjatuh di pelupuk matanya.

Ia sudah jauh berjalan, tidak tau jalan yang akan dituju, kakinya sudah tidak sanggup berjalan. Ia duduk di pinggir jalan.

Tring…

Ada getaran di ponsel Binta.

Ternyata Gavina menanyakan kenapa ia tidak masuk. Binta tidak membaca hanya saja ia melihat di room chatnya.

Ponsel Binta berdering, ia melihat siapa yang meneleponnya. Ternyata Papanya yang menelepon. Binta tak kunjung mengangkat telepon papanya yang ternyata sudah lebih sepuluh kali meneleponnya.

Dan tiba-tiba…