Chereads / Young Gods & Goddesses / Chapter 44 - Psycal Memory

Chapter 44 - Psycal Memory

Wush~

Wush~

Hembusan angin malam yang hening. Bulan Purnama menyinari malam yang gelap.

Kling!

Barley mengeluarkan 2 Liontin dari sakunya 2 Liontin dengan logo yang berbeda.

Cruzh!

Muncul 2 orang Wanita dari balik Portal Xer dan Callista.

Dap! Dap!

"yosh... akhirnya bisa istirahat dulu yeah hoammmm....," ucap Xer.

Callista hanya tersenyum membalas ucapan Xer, Mata Callista terfokus pada Barley sepertinya Barley terlihat tampak murung sembari memegang 2 Liontinnya.

Dap! dap!

Callista berjalan mendahului Xer.

"Xer istirahat saja dulu aku mau.....,"

ucap Callista sembari memberi kode menunjuk nunjuk pada Barley.

"oooo oky oky ganbatte...,"

Xer tiba tiba menyemangatinya Callista.

Nampaknya Xer tak tahu apa tujuan Callista namun sepertinya ia tidak memedulikannya.

"Hoam.... ,"

Xer berjalan menuju pada Parit yang sudah di tumpuk yang nampaknya sudah di persiapkan sebelumnya.

Dap! Dap!

Bruk!

Callista duduk di samping Barley kemudian melihat Liontin yang ada di tangan Barley.

"Itu kan....,"

batin Callista.

Kemudian Callista memerhatikan Barley yang nampaknya masih terlihat murung sambil menatap bulan purnama bahkan sepertinya Barley belum menyadari kehadiran Callista yang kini duduk di sampingnya.

Bukh!

Tangan Callista menyentuh Barley.

"Barley?,"

sapanya.

"Ah ... hai Pitri... Lista...,"

balas Barley.

"mau aku buka Segel ingatannya?,"

tawar Callista pada Barley.

Callista menawarkan untuk membuka Segel ingatannya yang menghilang semenjak dia datang ke Dunia Olimpus.

"Emmm ti.. tidak tidak perlu..lagi pula jika Dewa Hermes melakukannya pasti ada benarnya,"

tolak Barley.

"eh... emmm nggak juga ko...dia nyegel kamu cuma... yah... kalaupun sekarang mau bisa aku bukakan tapi semuanya kembali kepada keinginanmu...,"

jelas Callista.

"aku baik baik saja, paling tidak sekarang aku belum mengingat bagian yang menyakitkan,"

jelas Barley.

"Kalung ini.... dari demi Rogha Ares.. dia sepertinya dari dunia yang sama sepertiku, bahkan saat dia menjelaskan tentang Organisasinya...,"

lanjut Barley.

"Organisasi?,"

tanya Callista

"Emmm memang sih aku tidak menjelajah pikiran sedalam itu padanya.. lalu apa yang dia katakan,"

ucap Callista.

~FlashBack~

Saat itu Barley Demi Rogha Hermes yang pertama kali sampai di Danau dimana tempat titik temu yang di perintahkan Oleh Callista saat Hari pertama Ujian.

Saat Barley sampai di Danau ia terkejut ternyata ada Demi Rogha yang sedang bertarung dia adalah Viani dan sekelompok Demi Rogha Apollo Rudy,Cemi dam Animi.

Hingga pertarungan berakhir mengakibatkan terlibatnya Dewa Hermes pada pertarungan.

Kemudian Barley melihat jika Animi menangis histeris pada Boneka di depannya yang kepalanya telah terpotong.

***

"Hee jadi saat kita belum bertemu Dewa Hermes sudah melakukannya sendirian ya eh... begitu ya...,"

jelas Callista.

***

Kemudian saat itu Barley mengikuti Seorang wanita yang terluka parah di bagian perutnya.

Hingga akhirnya Wanita yang di ikuti Barley berhenti di sebuah Gua.

"Hosh...Hosh.... Akh... miaw aa tatata sakit nya...,"

ucap Viani kesakitan.

Dap! Dap!

Sring!

Dengan sigap Viani memegang katana di tangan kirinya sementara tangan kanannya memegang perut nya yang menahan darahnya supaya tak terus terusan keluar.

Tes! Tes!

"Fufufu mau melawan orang yang sedang lemah dasar Licik miaw,"

pekik Viani.

Dap! Dap!

Barley berjalan mendekati Viani.

"Berjalan satu langkah lagi aku akan memotong kakimu,"

ancam Viani dengan Mata Kiri merahnya yang membara bahkan matanya pun ikut keluar Darah.

Tes! Tes!

"Siapa kamu!,"

tanya Viani dengan tatapan waswas tangan kiri yang memegang Katananya semakin erat jika saja Barley melangkah ke depan Kakinya akan menjadi sasaran empuknya.

Set!

Barley tiba tiba mengangkat kedua tanganya.

"Aku tidak akan menyerangmu,"

ucapnya.

"Pergi dari sini.....,"

usir Viani pada Barley.

"Nggak....,"

balas Barley dengan cepat.

"Cepat Pergi DARI SINI!!!!!,"

teriak Viani.

"Huft... kenapa kamu sangat sensitif banget lihat lukamu .. aku tak akan menyerangmu percayalah,"

jelas Barley.

"cih masih belum paham ya,"

desis Viani.

"paratírisi,"

desis rapal Barley

Suasana di dalam Gua menjadi tegang Viani yang dalam keadaan terluka sangat tidak di untungkan apabila dia bertarung dengan Barley. namun Viani tetap bersikeras mengusir Barley dari dalam Gua.

"Please dah lu pergi dulu gua ah... pengin istirahat dulu...,"

batin Viani.

"Kamu mau istirahat kan? makanya aku mau membantumu,"

ucap Barley.

"Sok tau amat pergi SANA!,"

Viani kembali mengusir Barley terus terus an.

"andai saja aku bisa mendapatkan banyak mana pasti lukaku bisa sembuh,"

batin Viani.

"Aku akan memberikan mana padamu...,"

ucap Barley.

"PERGI!!,"

teriak Viani.

Zrom!

Mata merah di mata Viani mulai memudar. Pandangan Viani mulai mengunang kunang karena kehabisan darah.

"cih.. maaf...,"

desis Barley.

"katastroféas Myalou,"

rapal Barley.

"AKH! ARGH! A....,"

teriak Viani merasa pusing luar biasa hingga kemudian ia terkapar di tanah.

Dap! Dap!

Barley kemudian segera meraih Viani.

Deg!

Ketika melihat luka pada tubuh Viani tepatnya di perutnya yang sangat amat dalam hingga terlihat bagian dalamnya. Luka yang sangat parah bisa mengancam nyawanya.

Wung!

Tanpa berpikir panjang Barley mulai mengalirkan Mana padanya.

"entah aku tidak tau karena aku tak memiliki Sihir Heal jadi aku berikan Manaku padanya semoga saja dia bisa selamat,"

ucap Barley.

Wung!

Hingga keringat dingin menetes pada Barley merasa khawatir yang luar biasa jika Demi Rogha di hadapannya mati.

"aa... ka..kamu...,"

ucap Viani yang mulai tersadar yang sebelumnya ia pingsan akibat sihir Barley.

"Te..terimakasih...,"

ucap Viani.

Dalam keadaan terkapar kemudian Viani melenyapkan Katana di tangan kirinya.

Zrust!

dengan sekejap Katananya kembali masuk di dalam telapak tangannya.

"Eye Green Gods Healer On,"

Rapalnya.

Seketika Mata Viani berubah menjadi Hijau.

Sret sret! dalam beberapa saat luka dalam nya kembali menyatu hingga kemudian darah mulai berhenti keluar.

Viani berusaha berdiri namun sepertinya ia tak kuat. Barley membantunya berdiri.

Set!

"Ka..kamu... siapa...,"

tanya Viani.

"Barley Xiory Demi Rogha Hermes...,"

Deg! Deg!

"Xiory.... yang benar saja dia...,"

sontak Viani terkejut kemudian ia tak menanyakan kembali pada Barley.

Hingga kemudian Barley menaruh Viani di tempat batu yang datar di sana Viani di dudukkan di sana kemudian tanpa perintah Barley kembali mengalirkan mananya pada Viani.

"Hey..kamu..sudah cukup ... lagipula darahnya sudah berhenti...,"

ujar Viani.

"Tidak! belum cukup... aku masih bisa mendengar kata hatimu...,"

balas Barley.

"Kamu!?jangan jangan sihir pembaca pikiran... yah... begitu y,"

batin Viani.

"Emmm Terimakasih...,"

ucap Viani.

"Ngomong² . apakah kamu mengetahui sesuatu tentang Xiory...nama belakangku,"

tanya Barley.

Wung!

Sfx: Suara Mana Barley yang mengalir pada tubuh Viani

"Emmm... Xiory... ,"

Viani nampak ragu akan menjelasknnya.

"Kumohon...beritahu aku karena aku kehilangan ingatanku saat di dunia bisakah kau memberi tahuku tentang Xiory?,"

ucap Barley memohon pada Viani.

"emm aa... Xiory... dia Profesor Dari Organisasi C.U.S.P dan emmm dia saingan organisasi miliK Ayahku N.C.U.D,"

jelas Viani.

"Argh! akh.... AAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!....,"

teriak Barley merasakan kesakitan pada kepalanya...

"eh... kamu.. baik baik saja?,"

tanya Viani.

Barley Nampak begitu kesakitan pada kepalanya ketika mendengar beberapa penjelasan dari Viani dan beberapa Ingatannya mulai kembali.

Zret!

~Ingatan Barley~

Penelitian yang di Lakukan Ayahnya hingga kemudian ia pergi ke Prancis bahkan setelah beberapa yang lalu ia bertemu dengan sahabat lamanya namun namanya ia masih belum mengingatnya.

***

"Tidak apa apa... ini biasa terjadi saat ingatanku mulai kembali ...,"

jelas Barley.

Meskipun begitu Barley masih melanjutkan memberikan mananya pada Viani bahkan Viani yang menyuruhnya untuk Berhenti tak di hiraukan olehnya.

***

"Heh begitu ya...,"

balas Callista.

"Organisasi N.C.U.D dan C.U.S.P hemmm,"

batin Callista.

"Hoamm... Barley jangan lupa istirahat.. besok Shift pagi giliran kita hoam daah aku tidur dulu..,"

ucap Callista.

"Ah iya... terimakasih sudah mengingatkanku Putri...,"

ujar Barley.

Callista menyusul Xer kemudian ia tertidur di samping Xer.

Barley tertidur seorang diri di tempat parit dengan jarak 5 meter an.

Kling!

Sebelum tertidur Barley kembali melihat Liontinnya.

"Terimakasih..."