"Kaif, Ahfaz, kalian harus ikhlas dan juga mendo'akan mereka berdua. Kita juga harus lanjutkan semua cita-cita umi dan abi yang belum tercapai." Ayya tersenyum kepada adik-adiknya yang sudah terlihat tenang dan bisa menerima kepergian abi dan uminya,sepanjang malam itu. Ayya, Kaif dan Ahfaz juga Zayn dan Arunika mengaji untuk orang yang mereka sayang.
"Zayn, Arunika, kalian ikut umi sebentar! ada yang mau umi dan abi bicarakan kepada kalian berdua." Ayya memanggil Zayn dan Arunika dan mengajak mereka berdua pergi ke laboratorium dibawah tanah kamar Zayn sedangkan Rafi sudah menunggu disana.
Setelah mereka semua sampai di ruangan itu, Ayya meminta Zayn dan Arunika mendengarkan baik-baik apa yang akan disampaikannya.
"Umi, ada apa? sepertinya ini sangat penting?" Zayn menatap uminya dengan rasa penasaran.
"Zayn, Arunika, apakah kalian pernah mendengar tentang pertukaran memory?" Zayn dan Arunika langsung saling memandang, dada mereka berdebar begitu kencang.
