"Kita masih menunggu kabar dari Papa, tetapi aku akan mengajakmu berangkat besok. Kita akan mengunjungi suatu tempat terlebih dahulu. Apakah kamu siap dengan petualangan kehidupan kita, Sayang?" Syifa tersenyum. Dia merasa sangat bahagia. Suaminya yang pendiam, sering menyendiri dan selalu mengingat mendiang istrinya yang telah meninggal kini sudah kembali ceria dan memiliki semangat hidup yang tinggi semenjak bertemu dan menikahi Syifa.
Syifa dan Zio sudah berada di pulau pribadi milik Profesor Zhang. Mereka berangkat dua hari sebelum profesor Zhang berangkat ke China, sehingga anak buah Aex tidak ada yang mengetahuinya karena Zio dan Syifa berangkat dari bandara Juanda, Surabaya.
"Koko, tempat ini sangat indah. Kita hanya berdua disini dan tidak ada siapapun." Zio tersenyum dan mengajak Syifa memasuki pulau dan kemudian mereka tiba di sebuah rumah yang sangat besar dan satu-satunya di pulau itu.