"Ayya, Rafi, Zio..., ada yang ingin aku sampaikan. Aku harap kalian semua menuruti apa yang aku katakan." Kia menatap ketiga orang terkasihnya dengan hati yang sangat sedih. Ini karena mungkin hari ini adalah hai terakhir mereka bertemu.
"Ada apa sayang? kenapa kamu terlihat sangat sedih?" Zio sangat memahami istrinya, jadi dia tahu saat Kia sedang gelisah seperti saat ini.
"Zio, Ayya, Rafi, aku harap kalian kembali ke Bandung terlebih dahulu. Kalian akan kembali tanpa aku karena ada hal yang harus aku selesaikan terlebih dahulu." Zio menatap istrinya yang sedang berbicara dengan tatapan penuh selidik, dia benar-benar tidak tahu apa yang terjadi kepada Kia yang tiba-tiba berubah sikap.
"Sayang, apa maksudmu? Kenapa kamu tidak kembali bersama dengan kita? apa kamu tidak merinduka putra dan putrimu sayang?" Kia menangis mendengar kata-kata Zio, dia sebenarnya pantang sekali menangis, dia adalah wanita yang sangat kuat, tetapi saat menyangkut suami dan anak-anaknya dia menjadi lemah.