Di langit agak jauh dari kota Rishtonbell, sebuah Flying Ship besar terbang dengan kecepatan sedang. Flying Ship ini berbeda dari Flying Ship yang terbang disekitarnya. Selain ukurannya yang besar, memiliki panjang lima puluh meter, lebar sepuluh meter, dan tinggi tiga belas meter, Flying Ship ini juga memiliki Magi Engine terbaru sebagai tenaga penggerak. Tidak hanya itu, Flying Ship ini di hiasi oleh ukiran dan pola rumit nan indah berwarna emas.
Flying Ship mengah ini mengibarkan bendera dan mengenakan lambang yang terbuat dari tujuh siluet kepala hewan yang mengelilingi sebuah bunga. Lambang ini merupakan lambang kebanggaan Anima Kingdom.
Berada di timur, Anima Kingdom merupakan kerajaan terbesar ras Beastkin. Kerajaan ini terkenal dengan produk pertanian dan ketangguhan prajurit kerajaan mereka. Anima Kingdom merupakan salah satu dari tujuh kerajaan terkuat di benua Rerael. Dia juga merupakan teman dekat Heingarz Kingdom.
Sekarang, berada di dek pengamatan, seorang pemuda memandang kota Rishtonbell yang ada di kejauhan.
"Kota yang cukup indah"
Kritik si pemuda bertelinga dan berekor Feline. Dia bukanlah Beastkin dari Cat Tribe melainkan Beastkin dari Tiger Tribe. Dan dia bukanlah Tiger Beastkin biasa, dia adalah Heavenly Tiger Beastkin. Seorang Beastkin yang sudah berevolusi. Seorang Awaken Beastkin.
Rambut pendek berwarna perak miliknya tertiup angin. Mata tajam berpupil merah masih menatap kota di kejauhan. Tubuh pemuda yang tinggi dan gagah, dihiasi oleh pakaian mewah yang dibuat dari benang berkualitas tinggi. Sebuah pedang berhias permata merah tergantung di pinggul kirinya. Si pemuda memiliki aura yang mengatakan dia bukanlah orang biasa.
Pemuda ini adalah Shelta Vio Anima. Pangeran kedua Anima Kingdom.
"Tapi, kota itu tidak seindah Revars City"
Tambah seorang pria yang berjalan mendekati si pemuda.
Si pria, yang mengenakan pakaian mewah seperti si pemuda, merupakan seorang Beastkin dari Rabbit Tribe. Ciri khas menonjol pria ini adalah salah satu telinga kelincinya yang terlipat. Dia memiliki rambut hitam bergelombang sebahu dan mata berpupil hijau. Pria ini lebih pendek dari si pemuda, dia memiliki tubuh sedang dan tidak gagah. Membawa sebuah Staff, dia merupakan seorang penyihir.
"Zeltadam, kamu terlalu berlebihan. Menggunakan ibukota Anima Kingdom sebagai pembanding"
"Saya rasa, menggunakan yang terbaik sebagai bahan pembanding adalah hal yang wajar"
"Seperti yang kamu katakan. Kesampingkan hal itu, bagaimana dengan Status Enhancer Potion?"
"Sesuai dengan penyelidikan, Potion itu memang dijual di kota itu. Penyelidik yang ada disana sudah melakukan kotak. Setelah mendarat, kita bisa langsung menemui si penjual"
"Pastikan kita bisa membeli ramuan itu sebanyak mungkin"
"Sesuai dengan keinginan anda pangeran Shelta"
Kata Zeltadam sebelum mengingatkan Pangeran Shelta, dia akan bertemu dengan Lord kota Rishtonbell dan beberapa Bangsawan . Hal itu perlu dilakukan untuk menunjukkan sopan santun dan niat baik.
Tentu, Shelta tidak akan mengunjungi para bangsawan selain Lord kota Rishtonbell. Menyandang status sebagai pangeran membuat dia tidak perlu menemui bangsawan berstatus rendah. Dia hanya perlu mengirim surat yang menyatakan dia singgah di kota Rishtonbell pada para bangsawan dan para bangsawan itu akan datang, jika mereka menginginkannya.
Flying Ship - Anima Kingdom terus melayang menuju kota Rishtonbell, menuju Airport Viz untuk mendarat.
Kehadiran Flying Ship itu menarik perhatian ratusan pasang mata. Kehadiran Flying Ship mewah begitu langka di kota ini.
Dengan perlahan Flying Ship - Anima Kingdom akhirnya mendarat. Pintu keluar terbuka dan tangga untuk turun terpasang. Shelta, Zeltadam, dan beberapa kesatria turun menjejakkan kaki di Airport.
"Zeltadam, bawa aku menemui si penjual"
Perintah Shelta saat dia sedang mengamati orang-orang yang berlalu-lalang di airport Viz.
"Anda tidak ingin mengunjungi penginapan terlebih dahulu?"
"Aku ingin segera mendapatkan Potion itu. Kita bisa beristirahat nanti"
"Kalau begitu, biar saya antar anda kesana"
Sesaat setelah Shelta menjawab dengan anggukan, Zeltadam menyentuh sisi kanan keningnya. Dia kemudian mengucapkan Spell untuk menghubungi anak buah yang bertugas di kota ini.
Zeltadam memberitahu si anak buah rencana yang baru saja dikatakan Shelta. Dia juga menyuruh si anak buah menyiapkan keperluan agar rencana Shelta berjalan lancar. Selesai memberi perintah, Zeltadam kembali memandu Shelta ketempat si penjual berada.
Beberapa lama kemudian, Shelta dan lainya sampai di sebuah gang. Mereka bertemu dengan seorang Beastkin pria yang berdiri di depan seorang pria yang mengenakan jubah. Jubah yang dikenakan si pria menutupi wajahnya. Hal ini membuat Shelta Dan yang lainya tidak bisa melihat wajah si pria dengan jelas.
Mendekati si Beastkin, Shelta mengajukan sebuah pertanyaan.
"Jadi, dia adalah penjual Status Enhancer Potion?"
"Ya tuan Shelta"
Jawab si Beastkin dengan hormat.
"Baiklah"
Balas Shelta sebelum berjongkok dan menatap wajah di penjual yang tersembunyi.
"katakan penjual. Aku ingin memesan seratus Status Enhancer Potion, apa kau bisa menyiapkannya besok?"
Pertanyaan Shelta membuat si penjual menarik nafas dalam. Si penjual terkejut dengan permintaan Shelta. Satu Status Enhancer Potion berharga sekitar dua koin emas besar. Seratus Potion berarti dua ratus koin emas besar. Itu adalah jumlah koin yang tidak akan bisa di dapat seorang penjual biasa dalam waktu lima tahun. Mendapat tawaran menggiurkan seperti itu tentu saja membuat si penjual terkejut.
Si penjual menarik nafas dalam untuk menenangkan diri sebelum mengatakan.
"...Maaf tuan, saya tidak bisa memenuhi permintaan anda. Saya hanya bisa menyediakan lima belas Echanter Potion"
Shelta menaikkan satu alisnya setelah mendengar jawaban si penjual.
"Hanya lima belas?, Tidak bisa lebih?. Aku yakin Alchemist X memiliki kemampuan yang cukup untuk membuat seratus Status Enhancer Potion dalam waktu satu minggu, aku yakin kau memiliki stok yang banyak benarkan?"
"Tidak tuan. Saya mungkin bisa mendapat dua puluh botol Status Enhancer Potion tambahan untuk dijual jika saya menemui tuan Alchemist X. Tuan Alchemist X memang bisa membuat seratus botol obat itu dalam waktu satu minggu, tapi dia tidak membuatnya sekarang. Satu satunya hal yang menghalangi tuan Alchemist X untuk membuat Potion ini dalam jumlah banyak adalah kurangnya bahan baku. Saya baru bisa mengirim bahan baku pada beliau saat persediaannya obat kota ini kembali terisi bulan depan"
"Bagaimana kalau aku menyediakan bahan baku yang di cari?. Apa Alchemist X bisa membuat seratus Potion yang aku minta?"
"Dia bisa tapi, bahan baku yang dibutuhkan cukup langka untuk didapat. Selain itu, anda tidak mungkin sudah menyiapkan bahan baku saat anda tidak tahu komposisi Status Enhancer Potion"
"Coba saja katakan bahan baku yang dibutuhkan. Aku sudah mengumpulkan banyak jenis bahan obat-obatan selama perjalanan antar kerajaan. Siapa tahu, aku memiliki bahan baku yang dibutuhkan"
"..."
"Tentu aku akan membayar lebih untuk permintaan tidak masuk akal ini"
"Kalau begitu. -"
Memutuskan untuk menerima permintaan ini, si pria berjubah mengatakan bahan baku yang di perlukan pada Shelta.
Dan benar, bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat Status Enhancer Potion cukup langka. Shelta hanya memiliki persediaan untuk membuat tiga puluh Potion. Dengan ini, Shelta hanya bisa mendapatkan enam puluh lima Potion. Dan itu adalah jumlah yang tidak tepat mengingat adanya resiko kegagalan saat membuat obat.
Kemudian, Shelta dan si penjual membuat kesepakatan. Meski tidak bisa mendapat kesempatan untuk menemui Alchemist X, Shelta berhasil mendapatkan salah satu hal yang dia inginkan. Selesai dengan si penjual, Shelta memutuskan untuk mengunjungi penginapan.
"Apa anda yakin tidak ingin menemui Alchemist X secara langsung?. Jika saya mendapat waktu yang cukup, saya bisa memaksa si penjual itu untuk menyetujui permintaan anda"
"Kamu tidak perlu melakukannya. Aku sudah mendapat Potion yang aku inginkan dan aku sudah bertemu dengan orang yang ingin aku temui. Terlebih, kita juga mendapat sebagian resep Status Enhancer Potion. Ini adalah pertemuan yang menguntungkan"
"Anda benar"
"Aku lelah Zeltadam. Antar aku ke penginapan yang kamu katakan tadi"
"Baik, tuan"
Dan hari hari Shelta menunggu Status Enhancer Potion selesai dibuat dimulai. Shelta harus menunggu selama empat hari untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.
Dua hari kemudian.
"Aku baru tahu, rasa bosan bisa sangat menyiksa"
"Bangsawan Jeron ingin bertemu. Rasa bosan anda mungkin akan hilang jika anda bertemu dengan tuan Jeron"
"Hah!. Lelucon yang bagus Zeltadam"
Untuk beberapa saat Shelta membuat tawa kecil, dia kemudian meminum beberapa teguk Wine untuk membasahi tenggorokannnya.
Meletakkan gelas kembali ke meja, Shelta menatap Zeltadam kemudian tersenyum.
"Ayo kunjungi Colosseum kota ini. Aku ingin melihat beberapa pertarungan yang diselenggarakan. Aku ingin tahu seberapa kuat Adventure di kota ini"
"Saya mengerti"
Balas Zeltadam, membungkuk.
"Oh! Benar. Bilang pada para bangsawan itu aku akan menemui mereka besok"
"Baik pangeran"
Shelta dan Zeltadam menonton pertandingan dari ruang VIP. Mereka beruntung, hari ini Colosseum mengadakan turnamen Gladiarush. Shelta dapat mengusir rasa bosannya.
"Hmm… pertarungan yang cukup menghibur. Benarkah Zeltadam?"
"Saya rasa itu tidak layak di sebut pertarungan. Pertandingan disini sama seperti pekelahian antara anak kecil"
"Ini adalah turnamen kecil, pertarungan seperti adalah hal yang wajar. Aku penasaran dengan pertarungan selanjutnya. Semoga kali ini mereka menunjukkan petarung yang cukup kuat"
"Harapan anda terlalu tinggi"
Dengan sebuah harapan, Shelta Dan Zeltadam kembali melihat arena Colosseum. Mereka menunggu pertarungan selanjutnya dimulai.
"Untuk pertarungan kelima. Kami memiliki dua wanita cantik sebagai peserta. Tentu, mereka tidak hanya cantik, mereka memiliki kemampuan bertarung yang menakjubkan. Tanpa basa-basi lagi, mari kita sambut petarung pertama. Datang dari gerbang Utara adalah seorang mantan kesatria yang kini menjadi Slave Gladiator. Araya the Fallen Knight!!"
Para penonton bersorak meriah setelah si komentator memperkenalkan Araya.
Menghiraukan sorakan para penonton, Araya berjalan ke arena dengan ketetapan. Dia harus mengalahkan lawan wanitanya demi membuka jalan menuju ketempat impiannya berada.
"Disisi Selatan, seorang Adventure Rank E. Apakah dia petarung yang lemah atau kuat?. Kita akan mengetahuinya di pertandingan ini. Mari kita sambut, Eclaite si Adventure"
Setelah komentator memperkenalkan Eclaite, para penonton bersorak tapi tidak semeriah sorakan yang ditujukan untuk Araya.
Sedikit sorakan yang diberikan tidak membuat Eclaite sedih. Melambaikan tangan, Eclaite tersenyum kearah para penonton. Dia merasa senang dan itu terlihat dari dua ekor miliknya yang berayun kencang penuh semangat.
"Kamu melihat dia Zeltadam?"
Tanya Shelta yang baru saja beranjak dari tempat duduknya dengan mendadak. Dia terkejut, si pangeran terkejut saat melihat seorang gadis Beastkin berekor dua keluar dari dalam Colosseum.
"Ya pangeran, saya melihat dia"
Balas Zeltadam yang memandang gadis Beastkin berekor dua dengan tajam. Dia juga terkejut dengan kemunculan si gadis.
"Gadis itu, dia merupakan Divine Beast muda, benarkan?"
"Saat ini, dia mungkin seorang Two Tail Fox. Dia baru bisa di sebut Divine Beast setelah mendapatkan ekor ke sembilan"
"Nine Tail Fox!. Aku tidak mengira akan bertemu dengan Divine Beast langka di kota ini"
Shelta berjalan mendekati tepi ruang VIP untuk melihat Eclaite lebih jelas.
"Memiliki gadis itu akan memperkuat posisiku sebagai kandidat raja. Aku bisa merebut tahta dengan mudah. Bagaimana menurutmu Zeltadam?"
"Setidaknya, gadis itu harus memiliki tiga ekor agar bisa memperkuat posisi anda"
"Kita bisa membantu dia menaikkan Level untuk menyelesaikan masalah ekor ini. Zeltadam, selidiki gadis itu. Aku harus mendapatkannya"
Kata Shelta dengan tegas pada Zeltadam.
Kalimat Shelta membuat Zeltadam resah. Dia tahu sifat Shelta, si pangeran suka menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan sebagian masalahnya.
Zeltadam takut, Shelta akan memaksa si gadis. Dan mengingat tradisi kuno ras Beastkin yang mengatakan, para Beastkin tidak boleh terlalu banyak mencampuri kehidupan seorang Divine Beast. Mereka harus menghormati sang Divine Beast. Tentu, jika Divine Beast yang di hadapi jahat, para Beastkin boleh membunuh mereka. Mereka tidak perlu menunjukkan rasa hormat.
Dan yang paling menakutkan dari tradisi ini adalah saat seseorang memaksakan kehendaknya pada Divine Beast mereka akan mendapat hukuman berat. Bagaimanapun juga, Divine Beast merupakan sebuah keberadaan yang menghancurkan.
Singkat kata, biarkan anjing yang tidur tertidur.
"Tapi pangeran, anda tidak bisa-"
"Aku tahu Zeltadam. Aku akan mematuhi tradisi kuno ras Beastkin. Aku tidak akan memaksa gadis itu. Aku akan membujuknya"
"Kalau begitu, saya akan segera mencari tahu siapa gadis itu"
"Aku menunggu kabar baik darimu"
Zeltadam membungkuk kemudian pergi meninggalkan ruang VIP. Shelta kembali menoleh kearah arena. Dengan serius, dia menonton pertandingan Eclaite melawan Araya.
Eclaite yang bertarung membuat Shelta terpesona. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Shelta melihat sosok yang mempesona.
Gerakan bertarung Eclaite yang elegan. Ekspresi wajah yang dia buat saat bertarung. Skill, Technique, Dan Spell yang digunakan Eclaite mencuri seluruh perhatian Shelta. Untuk pertama kalinya, si pangeran merasakan perasaan aneh yang tidak bisa dia ungkapkan dengan kata-kata.
Dan saat Shelta melihat senyum Eclaite saat meraih kemenangan, jantungnya berdetak kencang. Detak jantung ini seperti saat dia berhadapan dengan monster yang begitu kuat.
Terus merasakan perasaan aneh ditubuhnya, Shelta menunggu kembalinya Zeltadam.
Beberapa lama kemudian, Zeltadam kembali.
"Apa yang kamu tahu?"
"Dia bernama Eclaite, umur dua puluh. Dia menjadi Adventure beberapa minggu yang lalu, kini menyandang Rank E. Dan... Dia berasal dari Latuvilna Forest"
"Latuvilna Forest!?"
"Benar, hutan suci yang selalu muncul dicerita kuno ras Beastkin"
"Aku harus menemui gadis itu, Zeltadam tunjukkan jalannya"
"Tentu, pangeran"
Dengan agak terburu-buru, Shelta, Zeltadam Dan beberapa kesatria mereka, pergi untuk menemui Eclaite, si Divine Beast muda.
Mereka menelusuri lorong Colosseum dan beberapa lama kemudian. Mereka melihat Eclaite berjalan bersama seorang Fallen Elf.
Shelta tersenyum dan mendekati Eclaite.
"Selamat siang nona"
Sapa Shelta dengan ramah.
"Siang tuan"
Balas Eclaite tergugup. Gadis itu terlihat ketakutan, telinga dan ekornya menggantung lemah. Dan tidak perlu dikatakan, dia juga cukup waspada. Tapi, dibalik semua itu Eclaite masih bisa tersenyum dan memberi balasan.
"A ada yang bisa saya bantu?"
"Ya, saya ingin berbicara dengan anda. Dan untuk memulai percakapan ini. Senang bertemu dengan anda nona. Perkenalkan, nama saya Shelta Vio Anima"
Memperkenalkan diri, Shelta membungkuk dengan elegan pada Eclaite. Selesai, Shelta kembali menatap Eclaite.
"Boleh saya tahu nama anda?"
Lanjut si pangeran.
"E.. Eclaite, nama saya Eclaite"
Jawab Eclaite yang gugup.
"Eclaite, nama yang indah"
Kata Shelta yang terpesona kemudian dia mengangguk.
"Nona Eclaite"
"Y ya"
"Langsung saja, saya ingin mempersunting anda"
"Ya!?"