Chereads / SEORANG ANAK KECIL YANG TERAMAT KECIL / Chapter 4 - RENCANA MELARIKAN DIRI (BAGIAN 2).

Chapter 4 - RENCANA MELARIKAN DIRI (BAGIAN 2).

Ketika para monster pohon itu mendekati shin dengan secara bersamaan,Shin tiba-tiba menghilang dari pandangan para monster itu.

Namun jikalau para monster itu memperhatikan dengan lebih seksama ternyata shin sudah berada tepat didepan mereka.

Melihat hal tersebut para monster pohon sedikit terkejut akan hal itu,tetapi menurut shin itu adalah perkara wajar,karena sebentar lagi mereka akan terbantai di tangannya dipikir shin.

Dengan cepat Shin mengeluarkan pisau yang sedikit aneh dari pisau-pisau lainnya.Pisau Shin terdapat ukiran antik digagangnya seperti ukiran bunga tulip,dan juga pisaunya tersebut terlihat sangat tajam,pisau tersebut ia dapat dari nenek berjaket merah itu untuk melawan monster yang harus ia hadapi sebagai siksaaannya.

Dengan cepat Shin melompat ke badan para monster dan memanjati mereka satu persatu dengan cepat ,saking cepatnya sampai para monster tersebut sulit untuk menangkap Shin.

Dan tanpa butuh waktu lama Shin pun sampai ke muka salah satu monster dan langsung menusuk matanya tanpa diberi kesempatan sedikitpun.

Dan tak ketinggalan para monter lain pun ikut mendapatkan tusukan yang serupa didekat mata kiri mereka.para monster pohon tersebut berteriak sambil mengeluarkan darah merah kehitaman dari mata kiri mereka yang telah ditusuk oleh Shin.

"Yang benar saja apa cuma segini kemampuan kalian dalam hal berburu mangsa?"Ucap Shin dengan mata yang sedikit tajam terhadap mereka.

Namun ketika Shin melihat darah mereka yang masih ada dipisaunya,seketika salah satu monster pohon menusuk Shin dengan cakar mereka tepat diperut Shin.Ketika cakar mereka dilepas diperut nya seketika Shin pun mulai berdarah.Namun berbeda dengan darah para monster yang sering diburunya,darah Shin masihlah darah manusia normal biasa.walaupun Shin sebenarnya sudah lama tahu warna darahnya,namun ia mulai sedikit kesal dengan para monster itu.

(kling),terdengar suara Shin ketika memotong kepala monster yang telah melukai perutnya.

Tak lama kemudian ia menyusul memotong lagi salah satu kepala monster itu sampai akhirnya semua kepala monster berhasil dipotong oleh Shin.

"Cih,menghadapi monster lemah begini saja aku masih saja terluka,aku benar-benar ceroboh."Ucap Shin dengan sedikt kesal terhadapat dirinya sendiri.

Namun di sebelah pepohonan lainnya tepat didekat arah timur para burung tiba-tiba kabur melarikan diri,seakan-akan ada sesuatu hal yang mengerikan telah menuju kemari.

"Sudah kuduga suatu saat hal ini akan terjadi."

Yang benar saja suara tersebut dan keributan burung-burung tersebut ternyata satu perkara hal yang sama.Yaitu yang sangat Shin khawatirkan selama ia mau kabur dari tempat mengerikan ini.

Ya,dia benar-benar datang dengan aura pembunuhnya yang semakin tajam daripada sebelumnya.....ya,dia adalah nenek berjaket merah yang telah merawat Shin.

BERSAMBUNG.