Chereads / SEORANG ANAK KECIL YANG TERAMAT KECIL / Chapter 6 - RENCANA MELARIKAN DIRI BAGIAN (BAGIAN 4).

Chapter 6 - RENCANA MELARIKAN DIRI BAGIAN (BAGIAN 4).

Dengan tahunya Shin tentang kebenaran yang sebenarnya membuat Shin semakin yakin untuk pergi dari tempat yang mengerikan itu.

Namun,bagaimana caranya agar ia dapat pergi dari sini,sedangkan dengan mudahnya nenek berjaket merah itu memegang ujung pisau Shin tanpa terluka.

"Sebenarnya kau tahu tidak dapat melawanku,tetapi kenapa kau tetap melawan?"Kata nenek berjaket merah itu.

"Kenapa aku melawan karena aku ingin keluar dari sini.Bisa atau tidaknya aku melawanmu itu bukan urusanmu?"Ucap Shin menjawab perkataan nenek berjaket merah itu.

"Oooh begitu ya,kalau begitu aku tak akan segan-segan untuk menghabisimu disini selagi kekuatanmu yang sebenarnya belum bangkit!"Setelah berkata seperti itu tongkat nenek berjaket merah yang sering ia gunakan untuk berjalan,sekarang nenek berjaket merah itu gunakan untuk menghabisi Shin.

Nenek berjaket merah itu dengan cepat mengayunkan bagian bawah batang tongkat untuk menusuk jantung Shin,tetapi dengan cepat Shin berhasil menghindar dengan melepaskan tangannya dari genggaman pisau yang dia pegang dan melompat kebelakang sepanjang 2 meter.Walaupun kecil anak itu(Shin)memiliki lompatan yang sangat jauh seperti ketika ia melawan monster pohon dan monster lainnya.

"Dari jarak sejauh ini kau mungkin tak kan bisa membunuhku."Berkata Shin dengan sedikit nafasnya yang masih terengah-engah.

"Hmmm,sepertinya kau ada benarnya juga.Tetapi jikalau aku menggunakan SPIRIT beda lagi ceritanya!"Ucap nenek berjaket merah yang membuat Shin sedikit heran dengan apa yang dimaksud olehnya.

Nenek berjaket merah itu mengembalikan pisau Shin yang ada ditangannya dengan cara melemparnya kearah Shin.Setelah itu nenek berjaket merah itu mengangkat tongkatnya keatas langit dan tiba-tiba terlihat percikan halilintar yang berwarna merah kelam mengelilingi sekitar ujung bagian atas tongkatnya.

Melihat hal tersebut Shin bergemetar ketakutan dan hampir kehilangan kesadarannya.Sekarang ia mengerti apa yang dimaksud oleh nenek berjaket merah tersebut tentang SPIRIT.Tetapi mengetahuinya saja tidak akan menyelamatkannya oleh halilintar yang mengerikan itu.Shin pun mengambil kembali senjatanya di tanah dan mencoba untuk lari dari sini.

"Kau pikir bisa lari setelah kukeluarkan SPIRIT milikku ini,jangan bermimpi!"Setelah mengatakan hal itu nenek berjaket merah itu melemparkan kekuatan halilintarnya kearah Shin yang sedang melarikan diri.Halilintar itu mengenai tanah yang ada didekat Shin sehingga terjadi ledakan yang luar biasa menghantam semua hal yang ada didekat ledakan halilintar tersebut termasuk Shin yang terlempar jauh dari tempat nenek berjaket merah tersebut.

Halilintar tersebut menciptakan ledakan yang membentuk bulatan besar disekitar desa Burrcrempy.Setelah ledakan besar tersebut berhenti Shin tidaklah terlihat lagi bahkan rumah yang dihuni oleh Shin pun hancur karena ledakan tersebut.Yang terlihat disana hanyalah beberapa puing-puing pepohonan dan bebatuan yang hancur dan juga nenek berjaket merah yang masih tetap berdiri ditempat ia semula.Bahkan ledakan sebesar itu tidak membuat nenek berjaket merah itu tergeser sedikitpun.

"Ini sudah berakhir,tinggal kita lihat bagaimana seterusnya cerita yang ada didunia ini,hahhahahhahahhahahaha."Ucap nenek berjaket merah itu sambil meninggalkan tempat pertarungannya tersebut.

Walaupun terlihat sudah berakhir begitu saja,namun ini masih berlanjut.Di suatu tempat didekat ujung perbatasan desa Burrcrempy ternyata Shin tergeletak disana dengan luka yang sedikit parah,tak lama kemudian ia pun bangkit dan menemukan dirinya disuatu tempat yang tidak ia kenali.

"Dimana aku sekarang,tempat macam apa ini.Banyak sekali pagar kayu yang mengelilingin tempat ini.Bagaimanapun juga aku harus keluar dari sini!"Shin pun memasukkan pisau ia kembali kedalam saku celananya dan melanjutkan perjalanannya dengan berjalan agak pincang karena luka yang ia derita sebelumnya.Akhirnya Shin menemukan suatu pintu gerbang yang dikanan dan kiri pintu tersebut adalah batas dari pagar kayu tersebut yang menyatu dengan pintu gerbang tersebut seperti halnya pagar suatu kerajaan.Shin pun terus berjalan melewati pintu tersebut,namun anehnya pintu sebesar itu tidaklah terkunci ataupun tertutup melainkan terbuka lebar.

Shin akhirnya berhasil keluar dengan cara melewati pintu tersebut.Ia terus berjalan walaupun hampir kehilangan kesadarannya.

Setelah beberapa jam Shin berjalan menempuh pepohonan disekitar jalan yang Shin lalui,akhirnya ia menemukan perkotaan yang penuh dengan jalan raya dan rumah-rumah yang besar dan mewah,hotel-hotel bahkan banyak kendaraan yang berjalan disekitar jalan raya besar tersebut.Karena ini baru pertama kalinya Shin keluar dari rumah jadi ia tidak mengetahui tentang kendaraan seperti mobil,kereta dan sebagainya yang berjalan disekitar jalan raya.Yang ia ketahui adalah akhirnya ia bebas.Shin melanjutkan berjalan di sekitar tempat pejalan kaki didekat jalan besar tersebut.

Tentu saja orang-orang tidak melihat Shin karena dia sangatlah kecil.Namun,ketika ia melewati lorong yang sangat gelap tiba-tiba Shin melihat seorang anak laki-laki yang berpakaian amat rapi duduk di lorong yang amat gelap tersebut.

BERSAMBUNG.