Dua mata itu saling memandang dalam tatapan lekat. Bahkan Naomi menelan salivanya, entah mengapa dia merasa takut akan sosok David yang masih berada di atas tubuhnya.
Dua tangan kekar itu merentang lurus ke arah sisi wajah Naomi, menopang tubuh David yang proporsional.
"David?" Panggil Naomi dengan hati-hati.
"Apa kau tahu? Saat ini aku sungguh menginginkanmu, Naomi. Rasanya aku tidak akan sanggup menahan diri," ucap David jujur.
Naomi tersenyum dan dia meletakkan kedua tangannya agar melingkar pada leher David.
"Bukankah kau sempat bilang, akan memperlakukan secara istimewa? Jadi... Bertahanlah, dua mingggu lagi kita akan menikah, dan sepenuhnya aku bisa menjadi milikmu, David," ucap Naomi sambil memberikan kecupan singkat pada pipi David.
"Kalau begitu apa aku bisa tidur bersamamu?" Pertanyaan David membuat Naomi mengangkat satu alisnya karena merasa heran.