"Kenapa aku harus marah kepadamu?" Angelina balik bertanya.
"Kenapa kau selalu saja seperti ini. Brengsek! seharusnya aku bunuh saja pria itu!" David menunjuk kearah pintu, dia seperti bersungguh-sungguh untuk membunuh Bryan.
"Kau tahu, kalau kau tidak boleh melakukannya, David," kata Angelina dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuknya.
"Sial!! Kau tahu persis jika dia berselingkuh di belakangmu, Angelina. Tapi kenapa kau justru bersikap bodoh seperti ini! Apa kau sadar dengan pikiranmu yang sekarang!" Suara David menjadi lantang.
"Karena aku mencitainya, David," jawab Angelina sambil menahan air matanya agar tidak keluar.
"Aarggghh..! Terserah kau saja!" David mengerang kesal, merasa frustasi dengan sikap Angelina. Dia pun pergi tanpa berpamitan, meninggalkan Angelina begitu saja.
"Hhh… maafkan aku, David. Dia adalah suamiku," ucap Angelina sambil menitikkan air matanya.
***
Masih berada dirumah sakit yang sama, hanya saja berada di lantai yang berbeda.