Orlin menatap tubuh Xena dari atas sampai bawah. Ia benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana rasa sakit yang ditahan sahabatnya saat itu. "Masih sakit, Na?"
Xena yang kini sedang makan dengan lahap di suapi oleh Vrans pun langsung mengangguk. "Sakit banget! Lihat nih pipi aku jadi berbekas deh nantinya, pasti." Ucapnya dengan nada yang sangat tidak bersemangat. "Pasti Vrans sehabis ini akan mencari pengganti yang jauh lebih cantik." Sambungnya sambil menatap Vrans.
"Kata siapa?" Ucap Vrans dengan nada serius. Ia paling tidak suka saat Xena merasa kurang pada dirinya sendiri. Jika ia melihat cinta dari segi fisik, lalu untuk apa hati diciptakan jika hanya mata yang menilai rasa cinta?
Xena tersenyum konyol. "Kata aku barusan, kamu tidak mendengarnya?"