Kali ini Vrans menutup setiap langkah gadisnya karena ia ingin sedikit memberi kejutan tentang hal ini. Ia menuntun Xena supaya gadis itu tetap berada satu jalan bersamanya.
"Ingin masuk rumah saja harus di tutup ya matanya?" Tanya Xena dengan sangat lugu. Ia bahkan tidak memiliki gambaran apapun tentang hal yang akan di lakukan oleh Vrans berikutnya.
Vrans tersenyum singkat. Ia bahkan tidak perlu menjelaskan apapun lagi, biarkan Xena yang merasa terkejut. Dengan perlahan, ia membuka pintu rumah megah miliknya dengan satu tangan yang bergerak bebas.
"Sudah sampai pintu utama?" Tanya Xena dengan nada bingung. Bagaimana tidak, daritadi yang ia lihat hanyalah kegelapan saja, tidak ada yang lain.
"Sudah."
Vrans melepas genggaman tangannya pada Xena. Ia berjalan ke belakang gadis itu, lalu membuka penutup mata yang sedari tadi menghalau penglihatannya.
"KEJUTAN!"