Erica menatap bangunan yang tidak terawat tepat berada di depannya. Berdebu, bertuliskan dilarang masuk dilengkapi dengan rantai besar plus gembok, dan cat yang sudah pudar menjadi daya tarik awal bagi siapapun yang melihat ini. Ia menatap Sean yang kini sedang membuka gembok tersebut.
"Kamu punya akses masuk ke bangunan ini?" Tanya Erica dengan heran. Pasalnya, setelah ia dibawa berkendara di atas motor kurang lebih dua jam lamanya, ternyata tujuan mereka kesini?
Sean mengangkat bahunya acuh. "Mungkin, mereka yang memberikan aksesnya padaku."
"Mereka? Siapa?"
Pertanyaan Erica tidak di gubris sama sekali oleh Sean. Laki-laki itu membuka pintu lebar-lebar, menampilkan isi bangunan yang berisi beberapa orang yang sedang menangani sesuatu.
"Sean, apa ini tempat penjualan senjata illegal?"
Tanpa menjawab pertanyaan Erica yang tepat sasaran, Sean langsung menggenggam tangan gadis itu dengan erat. "Jangan jauh-jauh dariku, atau kamu siap terbunuh."