Vrans mengacak rambutnya dengan kasar. Bagaimana caranya ia menyelamatkan Xena jika dirinya sendiri terlalu sibuk mencari jalan keluar yang terlalu membingungkan ini? Ia benar-benar ingin menghabisi Sean jika nanti tertangkap olehnya karena bisa-bisanya laki-laki itu mempermainkan dirinya seperti ini.
Yang ia dapat lihat hanya pantulan dirinya sendiri. Setiap jalan sudah ia coba, namun hanya ada jalan buntu berujung. Ia berdiri di tengah-tengah ruangan, lalu menatap satu per satu bayangan dirinya yang selalu mengikuti segala pergerakannya.
Matanya kian menajam kala melihat satu kaca yang memantulkan bayangannya, namun hanya diam, tidak bergerak seperti apa yang ia lakukan.
"Siapa kamu? Kenapa tidak ikut bergerak seperti yang lainnya mengikuti saya?" Tanya Vrans dengan bingung. Kini ia merasa seperti orang bodoh yang mengajak kaca berbicara.
Tidak ada jawaban dari pantulan tubuhnya tersebut. Ia berjalan mendekat lalu mengangkat tangannya, bergerak melambaikannya.