"Sean, makan taco yuk!"
Sean menaikkan sebelah alisnya, ia menatap papan dart yang menggantung di dinding kamarnya. "Jangan bercanda, Erica. Aku pembunuh bayaran, tidak makan makanan seperti itu."
Ia melempar misil kecil ke papan dart,
Gotcha!
Tepat pada target melingkar bagian tengah.
//Fyi; Darts adalah olahraga di mana dua atau lebih pemain melemparkan misil kecil, juga dikenal sebagai dart, pada target melingkar, yang dikenal sebagai papan dart.//
"Yasudah aku ingin pulang." Ucap Erica di seberang sana dengan nada yang masih sama dinginnya. Sean hampir tidak percaya jika gadis inilah yang ingin mengajari dirinya cinta dan kasih sayang.
Sean meneguk red wine yang memang selalu tersedia di kamarnya. "Kalau begitu, akan ku yakin kan jika ini hari terakhir kamu bisa menyapa dunia."
Erica bergeming.
"Kamu masih disana?" Ucap Sean sambil melempar misil kecilnya kembali. Kali ini meleset.
"Aku tidak takut dengan ancaman mu."