Pagi yang indah. Cahaya matahari bersinar dengan terang di luar rumah. Namun, di dalam kamar Leon masih gelap. Kamar itu tertutup gorden tebal berwarna cokelat. Tidak ada satu pelayanpun yang berani masuk untuk membukakan gorden itu tanpa perintah Leon.
Baik Nona maupun Leon, sama-sama masih tertidur lelap. Mereka merasa nyaman dengan posisi tidur mereka saat itu. Walau tidur tidak saling berpelukan, tapi kehangatan bisa terasa jelas ketika mereka tidur di tempat tidur yang sama.
Jam sudah menunjukkan pukul Sembilan pagi. Nona mulai menggerak-gerakkan tubuhnya di bawah selimut yang menutupi tubuh polosnya. Wanita itu merasa aneh dengan tubuhnya saat ini. Ia merasa tubuhnya bersentuhan langsung dengan selimut berbahan satin tersebut.
Nona membuka matanya dengan pemandangan yang belum jelas. Ia memandang langit-langit kamar yang tidak asing lagi bagi dirinya. Nona merasa sangat pusing. Ia memegang kepalanya dan mengeryitkan dahi.