Nona dan Franz tertawa lepas saat kembali membayangkan ketika mereka kabur tadi. Nona harus bersembunyi di bawah meja yang begitu sempit. Sedangkan Franz, ia harus menyamar sebagai pelayan restoran. Mereka berdua tidak bisa menahan tawa. Bahkan debaran jantung Nona tidak karuan tadi. Ini pertama kalinya ia kabur dengan cara menengangkan seperti itu.
Sepasang kekasih itu berjalan menuju kapal pesiar yang telah menyambut mereka di dermaga. Siang itu lagi-lagi Franz ingin mengajak Nona berlibur untuk menikmati lautan. Tidak tahu kenapa, pria itu sangat suka dengan keindahan alam yang ada di Indonesia hingga tidak mau menyia-nyiakan begitu saja.
"Franz, bagaimana dengan Waren?" tanya Nona saat mereka telah tiba di dalam kapal.