Tiba-tiba saja sebuah pistol melekat di kepala Leonard. Leonard menghentikan gerakannya yang sudah tidak sabar menebas leher Franz. Ia ingin mengetahui siapa yang sudah berani menantangnya saat itu.
Leon berdiri di sana sambil mengukir senyuman. Dia lah pria yang sudah berani menodongkan senjata api itu di kepala Leonard. Dengan gerakan cepat ia juga merebut buku hitam yang sejak tadi di bawah oleh Loenard. Leon melempar buku itu kepada Bryan.
"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau menyerahkan buku itu kepadanya!" teriak Leonard tidak terima. Karena terlalu kesal kepada Leon, Leonard tidak lagi ingat dengan pedangnya.
Franz segera menggenggam pedang tersebut agar tidak lagi melukai lehernya. Walaupun telapak tangannya harus berdarah karena bersentuhan dengan bagian yang tajam dari pedang tersebut.
"Berhentilah Leonard. Kembalilah ke rumah sakit. Kau harus banyak istirahat di sana. Tempatmu bukan di sini," ucap Leon dengan wajah menahan kesal.