"Kau tau kan, sebenarnya itu adalah impian yang naif. Setiap orang pasti akan menemukan halangan dalam menggapai impiannya. Dan kehidupan tidak akan bisa terus damai. Ini adalah bumi, bukan surga, Emma." Ucap Levi pelan. Meski begitu, ia merasakan percikan amarah di dalam hatinya.
"Aku pernah mendengar seseorang berkata bahwa kita harus bermimpi setinggi mungkin. Ya, aku tau bahwa impianku terdengar mustahil. Namun, aku tidak akan berhenti berusaha mewujudkannya meski aku kehilangan kedua tangan dan kakiku." Jawab Emma penuh maksud.
Kening Levi mengerut dengan menatap kedua mata Emma yang seakan menampakkan bara api yang menyala-nyala di sana. Hal itu semakin menegaskan kepada Levi bahwa sosok di hadapannya adalah ketua Black yang seserius itu akan menghancurkan kerajaannya.
"Semangatmu menginspirasiku, Emma. Aku pun akan menjaga mimpiku, apapun halangannya. Aku tidak akan membiarkan pada apapun yang berada di tengan-tengah jalanku." Ucap Levi.