Amanda menatap wajah Abi dengan raut kebingungan. Apa ini pertanda lelaki ini memang benar serius ingin mendekatinya, atau ini hanya rasa bersalahnya saja, tanya Amanda dalam hati. Dia melirik lagi pandangan mata Abi yang juga sedang menatapnya dengan lekat. Perlahan tatapan mata Abi semakin menggelap, sinar disana semakin meredup dan terlihat kecewa. Ah, dia memang bersungguh-sungguh, batin Amanda, senang setengah mati.
"Tidak apa kalau..",
"Mau. Aku mau.., sarapan, atau apapun sama kamu, aku mau.." ucap Amanda cepat, segera memotong kalimat Abi, dia tidak mau Abi menjadi salah paham lagi.
Wajah Abi terlihat terkejut saat melihat Amanda yang berubah dengan cepat. Amanda menyadarinya hak itu. Dia segera menutup mulutnya. Apa aku terlihat terlalu murah? Atau terlihat terlalu bersemangat? Atau malah terlihat terlalu menginginkan selalu bersama Abi, tanya Amanda merasa malu sendiri. Gadis itu menundukkan kepalanya menyembunyikan raut malunya.