Setelah misinya selesai dilakukan, dua orang itu tidak langsung kembali pulang dan memilih berhenti di sebuah warung tak jauh dari sana. Ya, benar-benar warung kopi. Di depan Axelle sudah ada segelas es jeruk, di depan Liam sudah ada kopi panas, dan tak lupa ada gorengan hangat yang menemani minuman mereka.
Keduanya diam tak ada yang bersuara sama sekali. Axelle diam dan menatap depan, pun dengan Liam yang melakukan hal yang sama. Entah mereka yang tak memiliki bahan pembicaraan, atau memang sedang jual mahal satu sama lain. Tapi untuk obsi yang kedua itu sepertinya tidak.
"Lo kecewa?" tiba-tiba Liam bertanya.
"Tentang apa?"
"Dante sudah melakukan sesuatu dengan bibir Lexa." Sejujurnya, Liam pun tak nyaman ketika mengatakan hal itu kepada Axelle. Tapi bagaimanapun, Axelle adalah kekasih adiknya dan Dante adalah temannya. Paling tidak beberapa waktu lalu masih menjadi temannya. Jadi dia harus menyelesaikan semuanya sekarang.
