Axelle dan Lexa sudah siap untuk segera pergi meninggalkan tempat itu ketika Nania bersuara. "Lo kenapa memilih dia, Xel?" tanyanya dengan suara nyaring. Seisi kantin sudah menatap ke arah mereka dan itu seperti pertunjukan yang diputar secara langsung untuk menemani mereka makan siang.
Axelle kembali berbalik dan menatap gadis itu. "Lo tahu? Sejak dari kelas X, gue udah suka sama lo. Nggak ada sedikitpun lo ngelirik gue. Dan tiba-tiba sekarang lo pacaran dengan dia? Gue nggak habis pikir tahu nggak. Apa yang lo cari dari dia? gue tahu dia cantik, tapi dia bukan siapa-siapa."
"Lalu siapa lo berani menyukai gue?" ucapan gadis itu dibalik oleh Axelle, "Lo bisa jelaskan siapa lo sampai lo bisa mengatakan Lexa bukan siapa-siapa?"
"Gue lebih dari dia," katanya, "Gue ketua cheers, gue punya jabatan di sini."
"Apa itu mengagumkan?"
"Jelas. Bahkan banyak lelaki yang ngejar gue."