Lexa masuk ke dalam kelasnya dengan menjadi pusat perhatian. Guru yang mengajarnya sudah mendapatkan konfirmasi dari guru BK, bahwasanya, Lexa mendapatkan masalah bersama dengan murid yang lain.
"Kamu sudah menyelesaikan semua urusan kamu, Lexa?" tanya guru yang mengajar di kelasnya.
"Sudah, Pak." Dengan wajah yang super biasa datar itu Lexa menjawab. Menatap dengan mantap guru tersebut tanpa rasa gentar sedikitpun.
"Kalau begitu duduklah." Toh sebenarnya waktu yang dimiliki untuk mengikuti pelajaran sisa 15 menit lagi, tapi bukankah terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali?
Lexa duduk diikuti pandangan dari teman-teman sekelasnya dan bahkan itu sama sekali tak membuat Lexa merasa risih. Dia mencoba menggunakan waktu yang hanya sebentar itu sebagai waktu untuk berkonsentrasi.