"Yang, ada apa? kenapa?" tanya Qiana yang membuat semua orang tambah menangis. Qiana benar-benar tak memiliki ide sama sekali. Dia benar-benar tak tahu harus menyingkapi semua ini seperti apa. Namu ketika genggaman tangan suaminya menguat, dia merasakan jika pertanyaan-pertanyaan yang menggelayut di dalam pikirannya akan segera terjawab.
"Axelle," Davie juga ragu untuk mengatakannya, "Dia diculik." Katanya dengan suara yang parau. Membayangkan putranya sekarang yang entah akan seperti apa di tangan penculik itu membuat Davie ingin sekali menghajarnya.
Qiana diam tanpa mengatakan apapun. Dia mencerna semua hal yang dikatakan oleh suaminya. Namun bagaimanapun caranya, itu sungguh tidak masuk di akal. Maka dia hanya diam tanpa mengatakan apapun. Tak ada tangis yang terjadi, dan mereka semua paham bagaimana tabiat Qiana.