"Tapi dengan itu, Arkan tidak merasa berhutang budi kan kepada beliau."
"Bahkan Mama bekerja keras agar Elang tak memiliki nasib yang buruk memiliki ibu seperti Mama." Masih saja tidak terima perempuan itu dengan cerita Arkan. Beliau seperti akan marah tapi sumber kemarahannya tak ada di sana. Jadi beliau tak bisa melampiaskan semuanya.
"Jadi kamu juga tidak bekerja di perusahaan ayah kamu?"
"Arkan adalah seorang dosen, Ma." Sungguh, tak ada yang menduga dengan semua hal ini. Arkan adalah putra dari seorang pengusaha. Memiliki perusahaan besar yang patut untuk dibanggakan. Tapi kenapa beralih menjadi seorang dosen? Itu sungguh sulit untuk dipercaya.
Bahkan Elang saja dibuat kagum dengan apa yang didengarnya.
"Dosen?" ibunya memastikan apa yang didengarnya. Beliau sungguh tak menyangka jika seperti inilah yang terjadi.