"Saya sangat mencintai Devie, Om." Setelah dia tak mengatakan apapun, akhirnya Arkan bersuara. Dia tak boleh hanya pasif dan membiarkan ini terjadi. Dia tak boleh kehilangan orang yang dicintainya. Benar-benar tak ingin sama sekali.
"Om tahu."
"Kalau memang Om tidak keberatan, saya akan menceritakan semua hal tentang saya dan keluarga saya." Tak ada yang bisa dilakukan oleh Arkan kecuali menceritakan tentang dirinya. Ini adalah jalan yang harus dia lalui jika memang dia tak ingin kehilangan Devie untuk selamanya.
"Kamu boleh melakukannya."
Kemudian Arkan memulai semuanya. Tak ada yang tertinggal sedikitpun cerita kehidupan Arkan. Bagaimana bisa akhirnya dia keluar dari rumah. Kemudian mendapatkan label seorang anak yang pembangkang, dan siapa Amey yang sebenarnya.
Semua itu tak luput sama sekali di dengar oleh ayah Davie. Beliau mendengarkan kata demi kata yang keluar dari bibir Arkan tanpa ingin menyelanya.
"Jadi kamu dan Amey adalah beda ibu?"