Axelle sudah bisa diajak pergi kemana-mana sekarang. Tubuhnya sudah tumbuh menjadi lebih besar dan gembil. Menjadi kesayangan semua orang itu pasti, dan itu ada sisi baik dan buruknya. Bagaimana tidak, jika hal tersebut kadang membuat mengkhawatirkan. Bahkan tanpa sengaja, ketika Qiana membawa bocah itu supermarket, entah sakit gemasnya atau apa ketika mereka bertemu dengan pengunjung lain, bocah itu mendapat sedikit goresan di pipinya yang sepertinya adalah karena kuku orang tersebut.
Axelle merengek ketika itu karena jelas saja itu terasa perih. Dan sekarang, Qiana tak akan sembarangan lagi membiarkan putranya bisa dipegang-pegang oleh orang lain. Apalagi di tempat umum.
Dan hari ini adalah kunjungan pertama Axelle ke rumah keluarga sang ayah. Nenek kakeknya sudah menunggu kedatangan sang pangeran dengan gerutuan sejak tadi. Mereka mengatakan jika sekitar pukul sepuluh, akan tiba di kediaman orang tua Davie. Tapi sampai jam sebelas, mereka tak kunjung tiba.