Davie hanya mendecih saja ketika mendengar jawaban dari Arkan. Dia tidak tahu perkembangan seperti apa yang terjadi pada hubungan Arkan dan adiknya. Sibuk dengan kehidupannya sendiri, membuat Davie sama sekali tidak memperdulikan sekitar.
"Mau ngopi nggak?" Arkan menawari Davie. Terbilang cukup lama mereka tidak pernah ngopi berdua selain di kantin, dan karena itulah Arkan berinisiatif. Davie mengangguk dan menerima tawaran Arkan. Di depan kampus ada kafe yang sering para mahasiswa nongkrong di sana. Dan tempat itu adalah pilihan mereka.