Qiana benar-benar mengesampingkan masalah Devie yang sempat menjadi beban pikirannya. Perempuan itu kini hanya fokus pada kehamilannya, pekerjaannya, dan juga keluarganya. Devie juga keluarganya bukan? Ya, benar. Tapi masalah kehidupan percintaan gadis itu bukan hal yang perlu dia ikut campur di dalamnya. Seperti yang sang suami pernah bilang, jika Devie membutuhkan bantuan mereka, gadis itu pasti akan mendatanginya.
Toh, akhir-akhir ini Devie masih terlihat baik-baik saja. Tidak pernah mengeluh sama sekali terkait dengan Arkan.
Dan hari ini, tidak seperti biasanya, di dalam kamar Davie dan Qiana penuh dengan keributan. Karena Qiana merasakan demam sejak semalam. Davie terlihat panik mengetahui itu dan dia bahkan tak memperdulikan lagi tentang seharusnya dia sudah harus pergi ke kampus.
"Yang, kita ke rumah sakit ya?"
"Nggak mau. Ini kan cuma demam biasa. Aku Cuma perlu istirahat aja." Qiana menjawab dengan santai seolah apa yang terjadi pada dirinya bukanlah apa-apa.
