Qiana menyetujui apa yang dikatakan oleh sang suami. Benar memang, mengurusi urusan yang bukan milik kita adalah sesuatu yang akan mengorbankan waktu berharga mereka. Toh tak ada untungnya juga.
Lagipula, Devie Sudah cukup dewasa untuk tahu mana yang baik dan mana yang tidak untuk kehidupannya. Dia yang akan menentukan masa depannya dia ingin bersama dengan siapa. Tapi jika memang perempuan itu condong pada Arkan, maka siapa lagi yang bisa mempengaruhi.
Toh rasa nyaman yang didapatkan oleh Qiana atas perlakuan Arkan adalah dia sendiri yang bisa merasakan. Bukan orang lain.
Seperti sekarang ini misalnya, ketika malam sudah datang, lelaki itu datang ke rumah Devie untuk menggunakan pakaian yang sedikit resmi, dia mengajak Devie untuk pergi ke sebuah acara. Meskipun tak ada pemberitahuan sebelumnya, tapi entah kenapa Devie hanya mendumel tapi dia tetap menerima ajakan tersebut.